Tidak sedikit pula kampus mendadak menerapkan pembelajaran daring. Ada yang sudah siap, ada yang menyiapkan secara instan, dan bahkan ada yang sudah sangat siap dengan pembelajaran daring.

Sobat eCampuz, beberapa pekan ini banyak terlihat pemandangan sepi dan suasana social distancing di sekitar kita. Tak hanya tempat kerja, pusat perbelanjaan, transaksi ekonomi, bahkan kampus tempat kita menuntut ilmu pun tak luput dari serangan makhluk Tuhan yang sedang naik daun, dialah Novel Coronavirus, Covid-19.

Tak elak, banyak kampus mulai menghentikan agenda perkuliahan tatap muka, seperti arahan dari mas Menteri Nadiem Makarim dalam surat edarannya yang ada di sini. Kampus disarankan untuk menjalankan perkuliahan secara online. Tidak sedikit pula kampus mendadak melakukan pembelajaran daring. Ada yang sudah siap, ada yang menyiapkan secara instan, dan bahkan ada yang sudah sangat siap menghadapi situasi ini. Mereka adalah para pelanggan eCampuz.

Apakah sobat eCampuz disini ingin tau kenapa ada kampus yang sudah sangat siap menghadapi tuntutan pembelajaran daring? Setidaknya 3 hal berikut yang sudah mereka lakukan sebagai tindakan antisipatif.

1. Membiasakan Tugas Mahasiswa Diberikan Secara Daring

Di era digital, bahkan mahasiswa sudah sangat native dalam memanfaatkan teknologi. Jadi, tugas kuliah pun sudah sepantasnya diberikan dengan memanfaatkan teknologi. Perlu ada dorongan eksternal untuk sebuah perilaku bisa menjadi habit atau kebiasaan. Momen social distancing adalah dorongan eksternal yang pas dan sangat relevan agar tugas secara daring bisa diberlakukan. Tak hanya tugas, dengan adanya situasi seperti sekarang ini, bahkan Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS) secara daring sangat mungkin menjadi sebuah keharusan untuk dilakukan.

2. Membiasakan Dosen Membuat Materi Digital

Dosen adalah komponen sentral dari pembelajaran daring. Tanpa konten sang dosen, pembelajaran tidak akan hidup. Dosen harus dibekali kemampuan memproduksi konten pembelajaran yang berkualitas. Tidak lagi hanya mengandalkan file presentasi saja, materi digital dalam bentuk video atraktif, juga menjadi satu hal yang akan sangat membantu proses pembelajaran daring.

3. Menyiapkan Sistem Informasi yang Mempermudah Pembelajaran Daring

Ibarat sebuah ekosistem dalam dunia transportasi, sistem informasi adalah kendaraan. Jalanan bagus, mulus, lebar, ada bahan bakar, ada pengemudi, tetapi tidak ada kendaraan yang digunakan untuk mentransformasi data, maka semuanya akan menjadi sebuah omong kosong. Sistem informasi kampus yang mampu mengakomodir pembelajaran daring tanpa ribet adalah sebuah keharusan. eCampuz dengan Portal eAkademik-nya mampu memanjakan dosen dalam hal mendesain sebuah perkuliahan daring. Materi, tugas, link video, ebook dan lain-lain, bisa langsung diakses oleh mahasiswa yang mengambil mata kuliah. Dosen tidak perlu double entry dengan registrasi mahasiswa satu persatu ke dalam kelas dan membuat matakuliah lagi selain yang diampu di kelas (ini yang terjadi di platform Moodle). Simple dan praktis bukan? Pembelajaran daring yang terintegrasi dengan pembelajaran di ruang kelas, tanpa ribet membuat kelas baru, mendaftar member baru dan register menggunakan satu akun mahasiswa saja. Ini sebuah kenyamanan yang ditawarkan eCampuz.

Baca juga: Sistem Informasi Akademik: 5 Aspek Suksesi Implementasi

Kami dengan senang hati memberikan sajian lebih dalam mengenai modul Virtual Class eCampuz beserta ekosistem solusi di dalamnya yang sepenuhnya mendukung program pembelajaran daring dari Kemendikbud ini. Sobat eCampuz bisa klik image link di bawah ini ya 😉

 

Tentang Pembelajaran Daring, Corona Mengajarkan Kita 3 Hal