Password sebagai Kunci Keamanan Data Personal

Budi menangis karena akun Twitter dan email miliknya diretas orang. Akun tersebut dipakai oleh orang tidak bertanggung jawab untuk berutang ke teman-teman Budi atas nama Budi. Walau Budi sama sekali nggak memakai uang yang dipinjam, semua teman Budi tetap menagih utang ke Budi. Sungguh apes nasib Budi. Sobat eCampuz pasti nggak ingin bernasib sama seperti Budi, kan?

Selain menjaga keamanan akun media sosial, sobat eCampuz yang juga perlu menjaga keamanan akun-akun lain seperti akun portal eAkademik. Nasib-nasib nggak baik, seperti cerita dari Mas Bimo (Tips Menjaga Keamanan Data dan Informasi Kampus) yang pernah menemukan kasus peretas masuk melalui sistem informasi akademik mahasiswa, dapat terjadi dalam bentuk apa saja. Berjaga-jaga adalah hal utama yang patut dilakukan.

Menjaga Keamanan Data KampusBagaimana cara berjaga-jaga keamanan akun akademik kita, sih? Yang pertama dan sudah jadi rahasia umum, tentu saja jangan membagikan informasi ini ke siapa pun, meski dia bestie kamu banget. Memang sih katanya sharing is caring, tapi jangan untuk hal-hal yang bersifat confidential alias rahasia. Jadi, jangan bagikan password atau kata kunci ke siapa-siapa, ya. Cukup kamu dan Tuhan saja yang tahu.

Kedua, rajin-rajin perbarui kata kunci secara berkala. Duh, repot amat ya harus diubah berkala? Tapi begitulah kalau mau aman. Kalau kamu tipe pelupa, boleh siapkan satu buku atau catatan khusus yang berisi kata kunci kamu. Dan ingat, seperti yang disebutkan di poin pertama, jangan share perubahan kata kunci ini ke siapa pun.

Kenapa harus sering diganti sih, Kak?

Salah satunya adalah supaya kalau kalian terpaksa banget berbagi kata kunci ke orang lain untuk suatu keperluan mendesak, orang itu tidak akan bisa membuka lagi akun kalian tanpa izin. Dan seperti yang sudah disebutkan di atas, bahwa nasib-nasib nggak baik dapat terjadi dalam bentuk apa saja. Jaga baik-baik buku atau catatan berisi kata kunci kalian. Perubahan kata kunci sebisa mungkin juga jangan berpola, ya. Jika berpola, semisal ada orang yang cukup cerdas yang tidak sengaja menemukan buku atau catatan ini, dia mungkin akan bisa menebak kata kunci kamu selanjutnya.

 

“Ya sudah, aku coba ganti deh, Kak.

Caranya gimana?”

cara ubah password portal eAkademikKalau kamu-kamu sobat eCampuz mau rutin perbarui kata kunci portal eAkademik, caranya adalah sebagai berikut:

  1. Buka portal eAkademik
  2. Masukkan username dan password dan login seperti biasa
  3. Silakan lihat sisi kanan atas layar dan temukan ikon orang
  4. Klik ikon orang
  5. Klik tombol update password
  6. Isikan kata kunci sobat eCampuz saat ini pada bagian Password Lama
  7. Isikan kata kunci baru yang akan digunakan pada bagian Password Baru
  8. Ulangi kata kunci baru yang kalian ketik sebelumnya pada bagian Tulis Ulang Password Baru
  9. Terakhir, klik tombol Simpan

Sobat eCampuz juga dapat menonton video tutorialnya di Kanal Youtube eCampuz dengan judul Cara Ubah Password Portal Akademik eCampuz

Nah, ketika mengubah kata kunci dengan yang baru, usahakan jangan pakai kata atau angka yang terlalu dekat atau mudah diasosiasikan dengan kamu, ya. Misal kamu penyuka bunga, hindari kata kunci seperti mawar, wijayakusuma, atau nama-nama lain yang dengan mudah orang tebak. Hindari juga menggunakan anagram (mengacak) NIM atau nama kamu, menggunakan kombinasi tempat tanggal lahir, atau identitas umum sobat eCampuz yang diketahui banyak orang. Kenapa? Karena salah satu percobaan yang pertama sering digunakan dalam meretas adalah dengan metode bonus chiki alias tebak-tebak berhadiah. Makanya kan sering tuh kata kunci di akun tertentu harus menggunakan kombinasi huruf (kapital dan kecil), angka, dan simbol. Semakin rumit kombinasinya, semakin kecil probabilitas kata kunci bisa ditebak.

 

Ish, ini kan cuma akun akademik, Kak. Kenapa harus dijaga banget, sih?

Walau ‘hanya’ akun akademik dan kelihatan sepele, tapi data tetap harus dijaga, loh. Sobat eCampuz mungkin orang yang lurus-lurus saja dan nggak ada pikiran jahat. Tapi orang dengan pikiran dan niat jahat bisa mengambil info apa saja dari akun kamu dan menggunakannya untuk hal-hal yang bisa merugikan kamu atau orang terdekat. Lagipula, betul kata Mas Bimo (Keamanan Data Kampus, Tanggung Jawab Siapa?) bahwa data kampus adalah aset kampus, dan data-data tersebut ada yang diperlukan untuk pelaporan ke PDDIKTI. Sobat eCampuz tentu nggak mau kalau data yang dikirim ke PDDIKTI kenapa-napa, kan?

kejahatan terjadi karena kesempatanLihat saja contoh Budi yang sedang apes. Dari akun sesepele Twitter bisa merambah ke email dan akhirnya terlibat dalam utang-piutang yang nggak dia lakukan. Intinya, apa pun akun sobat eCampuz, walau datanya kelihatan remeh, nggak penting, dan sepele bagi sobat eCampuz, tetap dijaga sebaik mungkin, ya. Kalau sobat eCampuz tahu dan masih ingat sosok ikonik Bang Napi, ingat pesan beliau bahwa, “Kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat pelakunya, tapi juga karena ada kesempatan!”