Dinamika pendidikan tinggi di Indonesia terus berjalan seiring perkembangan teknologi yang semakin maju. Kemunculan program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) semakin membuka banyak peluang kesempatan untuk implementasi teknologi, salah satunya pada proses pengelolaan manajemen data akademik dan pada proses kegiatan belajar mengajar.

Melalui program MBKM, harapannya para sobat eCampuz setelah lulus nanti sudah siap menghadapi berbagai tantangan dalam dunia kerja. Karena itulah melalui program MBKM para mahasiswa berkesempatan untuk melakukan pertukaran pelajar, magang bersertifikat, kegiatan wirausaha, dan lain-lain. Kegiatan tersebut memberikan pengalaman berbeda yang lebih dekat dengan realita dunia industri. 

Tapi, bagaimana dengan penilaian study mahasiswa ketika mengikuti MBKM? Untuk mencari tahu panduan pemberian nilai bagi dosen untuk mahasiswa peserta MBKM, simak ulasan lengkap berikut ini!

Apa Itu MBKM?

Melansir dari laman Pusat Informasi Kemdikbudristek, MBKM atau Merdeka Belajar Kampus Merdeka adalah sebuah inovasi yang dibuat dan diluncurkan oleh Kemdikbudristek dalam bentuk kebijakan untuk mentransformasi sistem pendidikan tinggi di Indonesia agar menghasilkan lulusan yang lebih relevan dengan tujuan karir. Jadi, melalui program ini diharapkan lulusan perguruan tinggi sesuai dengan tuntutan pekerjaan, kemajuan IPTEK, hingga dinamika dalam masyarakat.

Program Kampus Merdeka (MBKM) sudah diluncurkan sejak akhir 2020 dan dijalankan melalui empat pilar kebijakan, yaitu pembukaan program studi baru, sistem akreditasi perguruan tinggi, perguruan tinggi berbadan hukum, dan hak belajar di luar program studi. Sampai saat ini sudah ada lebih dari 725.000 mahasiswa yang terdaftar dan memiliki akun Kampus Merdeka dan 1.300 perguruan tinggi yang berpartisipasi. Sobat eCampuz juga bisa cek berbagai informasi menarik terkait MBKM selengkapnya di sini.

Jenis-Jenis Program MBKM

Merdeka Belajar Kampus Merdeka atau MBKM tidak terbatas pada pertukaran mahasiswa saja. Ada banyak sekali jenis program pertukaran pelajar dan non pertukaran pelajar. 

Untuk tahu apa saja program tersebut, sobat eCampuz bisa simak penjelasan berikut.

Pertukaran Pelajar (PP)

Kegiatan MBKM pertukaran pelajar tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan mahasiswa pada umumnya. Bedanya hanya dari lokasi belajar, dosen pengajar, dan materi belajar yang bisa di luar program studi. Untuk kegiatannya sendiri ada beberapa macam seperti.

1. Kampus Mengajar

Kegiatan ini merupakan kanal pembelajaran yang memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk belajar di luar kampus. Durasinya selama satu semester dengan tujuan untuk menyelesaikan permasalahan yang kompleks. Nantinya para mahasiswa yang mengikutinya akan bekerja sama dengan dosen untuk berinovasi dalam pembelajaran, pengembangan strategi, hingga model pembelajaran inovatif dan kreatif.

2. Studi Independen

Selanjutnya ada kegiatan MBKM yang terkait pertukaran pelajaran yaitu studi independen. Program ini memberikan kesempatan bagi para mahasiswa di berbagai Perguruan Tinggi untuk berinteraksi dengan pakar dan memahami penerapan kompetensi yang telah dipelajari. Tujuannya mahasiswa bisa mempraktekkan kompetensi tersebut dalam sebuah proyek nyata.

3. Pertukaran Mahasiswa Merdeka

Program yang cukup populer berikutnya ada pertukaran mahasiswa merdeka. Program ini bertujuan agar mahasiswa bisa mengeksplor & mempelajari keberagaman budaya Nusantara. Jadi, mahasiswa memiliki kesempatan belajar di kampus lain dari seluruh penjuru Indonesia.

4. Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) GERILYA

Berikutnya ada program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Gerakan Inisiatif Listrik Tenaga Surya (GERILYA. Program ini disiapkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk diimplementasikan pada Merdeka Belajar Kampus Merdeka Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi. 

Kegiatan ini merupakan program magang yang dirancang untuk sesuai dengan pengalaman belajar dan dibuat khusus berdasarkan tantangan nyata dihadapi oleh mitra/industri. Jadi, melalui MSIB Gerilya mahasiswa memiliki kesempatan mendapatkan pengalaman terkait dunia profesi secara nyata. Selain itu, program GERILYA ditujukan bagi mahasiswa eksakta minimal semester 6 untuk mengikuti studi independen yang setara dengan 10─20 SKS (tergantung persetujuan universitas).

Non Pertukaran Pelajar

Berbeda dengan sebelumnya program pertukaran non pelajar menjadi salah satu aktivitas yang lebih seru. Karena mahasiswa yang mengikuti program ini akan mendapatkan pengalaman berbeda dari belajar seperti biasanya. Jadi, simak yuk apa saja pilihan program tersebut.

1. Magang

Program MBKM non pertukaran pelajar yang bisa diikuti para mahasiswa adalah magang. Aktivitas ini merupakan kegiatan di luar kelas perkuliahan yang dilakukan selama 1-2 semester. Tujuannya mahasiswa bisa mendapatkan pengalaman kerja di industri/dunia profesi secara nyata.

2. Wirausaha Merdeka

Kegiatan no pertukaran pelajar berikutnya adalah wirausaha merdeka. Aktivitas ini merupakan salah satu upaya Kemendikbudristek untuk mendukung penuh terciptanya wirausaha mahasiswa di Indonesia. Hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 2 Tahun 2022 yang memiliki target pada tahun 2024 akan tercipta 1 juta wirausaha baru.

3. Praktisi Mengajar

Program ini merupakan kolaborasi aktif praktisi ahli dengan dosen juara. Tujuannya untuk mendorong terciptanya pertukaran ilmu dan keahlian yang mendalam serta bermakna antar civitas akademika di perguruan tinggi maupun profesional di dunia kerja. 

4. Bangkit

Berikutnya ada program Bangkit yang dirancang untuk mempersiapkan mahasiswa dengan keahlian yang dibutuhkan dan sertifikasi keahlian TI. Program ini menawarkan 3 jalur interdisipliner (machine learning, mobile development, dan cloud computing).

Kamu bisa baca selengkapnya terkait apa saja ragam jenis program MBKM di tautan ini.

Panduan Pemberian Nilai untuk Mahasiswa Peserta Program MBKM Pertukaran Pelajar
Baca juga: Perbedaan MBKM Flagship dengan MBKM Mandiri

 

eAkademik: Solusi Pengelolaan Aktivitas dan Pelaporan Data Merdeka Belajar Kampus Merdeka

Adanya program MBKM membawa banyak dampak positif bagi mahasiswa ketika lulus nanti. Karena melalui program ini mahasiswa dapat memiliki keterampilan sesuai dengan kebutuhan pasar dan memberikan kesempatan untuk mendapat wawasan baru dengan belajar di luar program studinya.

Pada paragraf sebelumnya kita telah banyak membahas manfaat dari program MBKM untuk mahasiswa. Di sisi lain, dengan adanya program ini tentunya tidak hanya mahasiswa dan dosen saja yang perlu persiapan dan penyesuaian. Perguruan tinggi juga kemudian diwajibkan untuk menyiapkan data-data tambahan yang harus dilaporkan ke PDDikti.

Ketika tiba-tiba diminta melaporkan aktivitas kegiatan dari MBKM di kampus tentunya akan kerepotan apabila aktivitas MBKM di kampus tidak dikelola dengan sistem informasi. Tapi tenang, sobat eCampuz tidak perlu cemas karena aplikasi eAkademik dari eCampuz telah disiapkan untuk dapat mengakomodir pencatatan aktivitas MBKM dan pelaporan datanya ke Feeder PDDikti. Melalui aplikasi ini kebutuhan mahasiswa maupun dosen sudah terpenuhi.

Melalui Portal eAkdemik mahasiswa bisa menyusun rencana studi dan mendatakan mata kuliah apa saja yang diambil. Sementara untuk portal dosen bisa digunakan melihat jadwal kelas hingga input nilai MBKM. Untuk langkah-langkah pemberian nilai peserta MBKM melalui portal eAkademik adalah sebagai berikut.

  1. Sobat eCampuz bisa membuka portal eAkademik bagi Dosen.
  2. Kemudian cari menu akademik dan pilih sub menu Pengelolaan Nilai
  3. Selanjutnya pilih semesternya dan klik Tampilkan
  4. Setelah itu, akan muncul list mata kuliah yang diampu oleh dosen tersebut. Contohnya bisa pilih jenis kelas MBKM. 
  5. Lalu, sobat eCampuz klik Input Nilai. Di dalam laman ini sudah tertera list mahasiswa yang mengikuti jenis kelas mbkm di mata kuliah tersebut. 
  6. Untuk input nilai, sobat eCampuz bisa mengisi angka pada bagian kolom Absolut, misalnya saja 80. Ketika melakukan input nilai pada bagian absolut maka nilai relatif akan otomatis terisi. Namun saat mengisi nilai relatif misalnya A, B, C, D, dan seterusnya maka nilai absolut akan tetap kosong.
  7. Setelah input nilai selesai, klik Input Nilai pada bagian bawah. Jika sudah selesai akan muncul informasi input nilai sudah berhasil tersimpan.
  8. Lalu bisa klik kembali dan pilihan cetak untuk rekap nilai hasil akhir mahasiswa. Dalam hasil cetakan tersebut akan ada informasi lengkap mulai dari list nama mahasiswa, kampus asal, prodi mahasiswa, dan nilai absolut maupun relatif.

MBKM adalah program yang akan membantu mahasiswa menjadi lulusan terbaik, berkualitas, dan sesuai dengan permintaan industri saat ini. Melalui portal eAkademik, sobat eCampuz akan semakin praktis karena input nilai, presensi, pengelolaan jadwal kuliah, dan sebagainya bisa lewat satu aplikasi. Jadi, akan sangat membantu para civitas perguruan tinggi dalam pengelolaan data mahasiswa. Untuk itu, sobat eCampuz bisa request demo terkait fitur aplikasi tersebut dengan menghubungi kami di sini.