4 Model Pelaporan Feeder Paling Sering Ditemui

Pelaporan Feeder berupa data akademik ke aplikasi Feeder PDDIKTI terasa melelahkan karena operator akademik harus memantau dan mengumpulkan data akademik yang jumlahnya ribuan hingga jutaan. Operator sering terpaksa lembur sehingga mungkin terjadi kesalahan dalam pelaporan seperti entry data terulang, data terlewat, data belum lengkap, dan sebagainya. Operator akan kesulitan memeriksa data satu per satu, setelah itu melaporkan datanya ke Feeder PDDIKTI secara manual.

Saat membantu menyusun pelaporan Feeder setiap kampus untuk PDDIKTI, kami mengamati ada 4 cara yang sering dilakukan:

  1. Model manual: Kampus memasukkan data satu per satu ke Feeder DIKTI. Model atau metode ini tepat bilamana cacah mahasiswa dan transaksi yang dilaporkan, tidak banyak. Hingg 200 mahasiswa, masih tepat menggunakan model manual ini.
  2. Model semi otomatis: Kampus telah memiliki Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) atau aplikasi akademik, namun tidak dilengkapi dengan kapabilitas integrasi yang mengeksploitasi Application Protocol Interface (API) Feeder DIKTI. Model semi otomatis ini menggunakan aplikasi Integrator Gratis (biasanya dikembangkan para volunteer) yang dikembangkan oleh para operator dan dibagi ke rekan sejawatnya. Kampus mengekspor-kan datanya dalam format Excel yang ditentukan oleh Integrator Gratis ini, lalu di upload-kan.  Model ini tepat selama aplikasi Integrator Gratis ini berkelanjutan terus disesuaikan dengan rilis terbaru Feeder DIKTI.
  3. Model otomatis – mandiri: Kampus telah memiliki SIAKAD atau aplikasi akademik dan mengembangkan sendiri juga aplikasi integrator ke Feeder DIKTI. Kampus-kampus ini telah memiliki tim yang didedikasikan untuk menyesuaikan dengan perubahan versi Feeder DIKTI.
  4. Model otomatis – kerjasama: Kampus bekerja sama dengan mitra penyedia solusi yang menyediakan layanan berkelanjutan (free update) agar aplikasi akademik kampus terhubung dan selalu relevan dengan Feeder DIKTI. Dalam ekosistem eCampuz, aplikasi integrator ini kami namai eFeeder.

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang salah satu produk solusi dari eCampuz yang akan membantu operator akademik melaporkan data PDDIKTI pada pelaporan feeder. eFeeder merupakan produk yang dimiliki oleh PT Solusi Kampus Indonesia (eCampuz) yang memudahkan pengguna untuk melaporkan data akademik ke Feeder PDDIKTI, dan menjadi jembatan antara sistem eAkademik dengan Feeder PDDIKTI.

efeeder_solusi_pelaporan_pddikti_ecampuz

Baca juga: eFeeder, Solusi Deteksi Dini Ketersediaan dan Kelengkapan Data PDDikti

 

Apa Saja Sih Fitur-fitur yang Ada pada eFeeder?

eFeeder memiliki banyak fitur atau menu yang dapat membantu pengguna dalam pelaporan feeder berupa data akademik. Di dalam aplikasi ada menu Pelaporan Data, di dalamnya terdapat menu yang dapat digunakan untuk melakukan pelaporan data seperti data pribadi mahasiswa, mata kuliah, KRS, dan sebagainya.

Fitur terbaru dari eFeeder adalah menu Data Akademik. Fitur ini memungkinkan pengguna aplikasi atau operator untuk mengetahui data mana yang sudah dan yang belum dilaporkan ke Feeder PDDIKTI. Terdapat indikator berwarna hijau jika data sudah dilaporkan, sedangkan indikator akan berwarna merah jika data belum dilaporkan. 

eFeeder juga memiliki menu atau fitur Early Warning. Pengguna bisa mengetahui data mana yang gagal dilaporkan atau data yang belum lengkap. Menu ini dapat memberikan informasi kepada pengguna kesalahan apa saja yang ada dalam pelaporan data akademik. Contohnya, ada data mahasiswa yang kurang tanggal lahir, nomor induk mahasiswa, atau data lainnya, sehingga akan lebih mudah dalam mengoreksi kesalahan-kesalahan data ketika pelaporan.

Selain itu, eFeeder juga diperbarui dengan menu Update. Jika sebelum ada fitur ini pengguna harus install ulang karena pembaruan aplikasi dan melakukan konfirmasi dengan pihak-pihak tertentu, sekarang pengguna cukup klik menu Update, otomatis aplikasi langsung diperbarui.

eFeeder: Kemudahan Untuk Pelaporan Feeder PDDIKTI

Baca juga: eFeeder, Sebuah Solusi Digital dan Layanan Berkelanjutan

 

Apa Perbedaan Pelaporan Data Akademik ke PDDIKTI menggunakan eFeeder vs Pelaporan Manual?

Jika pelaporan feeder dilakukan secara manual, pengguna melaporkan langsung dari Feeder PDDIKTI. Operator melakukan input data satu per satu, tidak bisa secara bersamaan. Berbeda dengan penggunaan aplikasi eFeeder, operator dapat melakukan pelaporan sampai dua juta data sekaligus—sekali kirim!—ke Feeder PDDIKTI. Sehingga ketika input data yang sangat banyak, akan mempermudah dan mempercepat pekerjaan.

merdeka belajar kampus merdeka

Baca juga: Menyambut Merdeka Belajar Kampus Merdeka pada Feeder 4.0

 

Apakah Pernah Ada Kendala dalam Menggunakan Aplikasi eFeeder untuk Pelaporan Data?

Satu-dua kasus tentu pernah terjadi dalam proses pelaporan feeder. Pernah ada kasus tidak bisa melakukan pelaporan data pada mahasiswa pindahan. Setelah ditelusuri, hal ini terjadi karena si mahasiswa tidak sesuai program studi. Untuk mengatasinya, kita bisa memanfaatkan menu Inisiatif untuk atur ulang data mahasiswa pindahan tersebut. Kemudian kita ubah asal kampus dan program studi si mahasiswa pindahan pada aplikasi registrasi. Terkait kasus seperti ini, klien harus menggunakan aplikasi eRegistrasi agar mempermudah pembaruan data yang salah.

Aplikasi eFeeder juga dilengkapi dengan menu Bantuan, yang akan memandu pengguna untuk menggunakan aplikasi eFeeder. Dengan adanya menu ini, diharapkan pengguna tidak ketergantungan pada tim eCampuz. Tetapi, tentu saja, jika ada kendala yang tidak dapat diatasi pengguna tetap bisa berdiskusi langsung dengan tim eCampuz untuk menghadapi permasalahan. Sobat eCampuz dapat juga simak video podcastnya di YouTube eCampuz Official.