Artikel eCampuz ini akan membahas serba serbi eCampuz dengan menjawab berbagai persoalan yang menjadi pertanyaan bagi pelanggan-pelanggan yang menggunakan sistem eCampuz bersama bapak Nanang Ruswiyanto selaku Direktur PT. Solusi Kampus Indonesia. Beliau yang juga merupakan konsultan dan evaluator sistem pemerintahan berbasis elektronik akan menjawab berbagai permasalahan yang menjadi pertanyaan bagi pengguna maupun calon pengguna dari eCampuz. Dengan demikian, pengguna maupun calon pengguna akan lebih mengetahui terkait permasalahan yang mereka hadapi.
Apakah aplikasi dari eCampuz dapat diakses melalui smartphone?
Menjawab pertanyaan yang kerap diajukan oleh pengguna eCampuz, Pak Nanang mengatakan bahwa smartphone saat ini memang menjadi perangkat yang selalu berada di dekat penggunanya, yang kemudian hal tersebut menjadi pertimbangan bagi eCampuz kedepannya agar pengguna eCampuz dapat lebih mudah mengakses aplikasinya. Namun jika melihat dari kapabilitas dan fungsi dari setiap modul yang berbeda, beberapa aplikasi eCampuz ini secara user experience memang diperuntukkan hanya dapat diakses pada desktop saja, meskipun ada juga yang dapat diakses melalui smartphone.
Pak Nanang juga menjelaskan bahwa perbedaan akses dari aplikasi eCampuz ini, tergantung pada sistem dan fungsinya masing-masing. Untuk aplikasi eCampuz yang diakses melalui smartphone ini biasanya mengandung informasi satu arah contohnya seperti aplikasi yang bersifat administartif atau yang hanya diakses untuk mengecek nilai mata kuliah dan jadwal perkuliahan misalnya. Meskipun beberapa aplikasi seperti mCampus yang hanya dapat diakses oleh smartphone Android, Pak Nanang mengatakan bahwa ini juga menjadi tantangan bagi eCampuz untuk terus mengembangkan kapabilitas platform yang lebih multifungsi dan kemudian dapat diakses oleh smartphone tipe apapun.
Sementara itu, untuk modul-modul bersifat administratif, yang peruntukannya lebih kepada operator akademik atau admin backend, aplikasinya akan lebih nyaman diakses melalui desktop atau gadget dengan layar lebih besar. Hal ini disesuaikan dengan fungsi dan kebutuhan setiap layanan, Pak Nanang mengatakan bahwa saat ini juga eCampuz telah mengembangkan aplikasi yang bersifat responsif atau dapat digunakan oleh smartphone maupun komputer. Namun, aplikasi tersebut baru dapat digunakan oleh sistem akademik yang hanya digunakan untuk meng-upload materi-materi perkuliahan dan tidak digunakan untuk kebutuhan yang sifatnya lebih kompleks. Sistem seperti itu tetap dilakukan bertahap dan tentu akan mengarah pada modul tampilan aplikasi yang responsif.
Apakah fitur virtual class yang terdapat pada Portal eAkademik dapat terintegrasi dengan Microsoft 365 untuk kuliah online?
Pak Nanang menjelaskan bahwa sistem eCampuz ini memiliki dua versi yaitu eCampuz Cloud atau yang lebih dikenal dengan aplikasi sistem sewa dan eCampuz Suite dengan sistem beli putus. Bagi kampus yang memiliki daya beli mencukupi dan telah mempunyai infrastruktur TI, dapat menggunakan aplikasi dari layanan eCampuz Suite agar dapat melakukan kustomisasi aplikasi sesuai dengan yang diinginkan.
Mengenai fitur Virtual Class pada Portal eAkademik, Pak Nanang menjelaskan bahwa hal tersebut dimungkinkan untuk diintegrasikan karena eCampuz membuka ruang kerjasama untuk berinteraksi dengan aplikasi lain, namun tentunya tetap melihat dari kesiapan aplikasi itu sendiri, misal Microsoft 365 atau secara teknis telah memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku. Selain itu, kampus yang nantinya akan mengintegrasikan eAkademik dengan Microsoft 365 perlu untuk memperhatikan dan mempersiapkan modulnya masing-masing.
Misalnya, Pak Nanang mengatakan bahwa terdapat API management course yang sama halnya dengan LMS pada eCampuz. Platform untuk LMS tersebut sudah harus dilengkapi dengan widget yang siap untuk berintegrasi sehingga sistem tersebut dalam kondisi siap untuk berkolaborasi dan berintegrasi dengan aplikasi eksternal apapun.
Meskipun demikian, masih terdapat beberapa kampus yang menganggap hyperlink itu sudah termasuk bentuk sebuah integrasi atau ketika satu halaman website di klik kita ditujukan ke halaman aplikasi yang lain, padahal bukan seperti itu konsep integrasi. Terkait dengan integrasi sistem, eCampuz sangat terbuka dengan model platform apapun bagi kampus yang telah memiliki sistem yang ingin diintegrasikan. Selama pengembang sistem itu masih ada dan dapat dikontak, eCampuz siap mendiskusikan hal ini bersama-sama untuk meminimalisir terjadinya kesalahpahaman saat pengembangan integrasi berjalan.
Namun, untuk klien pengguna layanan eCampuz Cloud, karena sistemnya adalah sewa, pihak kampus yang telah memiliki atau menggunakan Microsoft 365 kemudian ingin agar sistem akademiknya diintegrasikan dengan Microsoft 365, tentu saja perlu dipahami bersama bahwa akan ada beban tambahan yang sesuai dengan jumlah beban pekerjaan pengembangan.
Sehubungan dengan adanya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), apakah eCampuz juga sudah bekerja sama dengan provider untuk memberikan akses materi pembelajaran secara gratis?
Mengenai banyaknya penyelenggaraan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), Pak Nanang mengatakan bahwa posisiĀ eCampuz sebagai fasilitator yang kemudian akan mengarahkan operator untuk mendaftarkan list domain dan IP address kampus agar dapat melakukan proses Pembelajaran Jarak Jauh ini. Misalnya, berapa IP address kampus yang akan di-redirect atau yang akan di listing, lalu kampus yang bersangkutan akan berkoordinasi kembali dengan operator eCampuz.
Baca juga: mCampus, Cita-cita Besar untuk Menggapai Kampus Merdeka
Apakah eAlumni sudah tersedia di layanan eCampuz Cloud?
Pak Nanang menjelaskan bahwa ini merupakan jawaban dari tantangan regulator untuk pelanggan eCampuz Cloud. Pada varian basic, memang tidak terdapat eAlumni karena eCampuz masih menyasar kebutuhan dasar yang sifatnya must have. Jadi setiap kampus harus memiliki fitur dasar ini agar dapat mengikuti ritme regulator maupun tuntutan masyarakat umum. Untuk eAlumni sendiri, memang sudah tersedia dan siap install, namun karena sifatnya semacam sebagai suplemen tambahan jika memang kampus yang bersangkutan juga sudah siap. Biasanya walaupun dari Kementrian membuat kebijakan, beberapa kampus masih sekedar menunggu dan melihat proses yang diterapkan dari kebijakan tersebut.
eCampuz sebagai mitra perguruan tinggi yang sudah lebih dari 15 tahun mengembangkan sistem akademik ini sebenarnya bukan lagi hanya sebagai developer atau pengembang biasa, namun sebagai konsultan di bidang pengelolaan data-data perguruan tinggi. eCampuz kemudian akan mengarahkan, memberi masukan dari mekanisme kerja yang sudah dimiliki oleh kampus, dimana tidak sedikit juga kampus telah menata alumni-alumninya untuk menghadapi berbagai kepentingan dan diarahkan kepada pertemuan bersama industri-industri dan atau pelatihan. Hal itu juga merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas alumninya.
Apakah ada ketentuan khusus untuk dapat menikmati layanan modul advance dari eCampuz Cloud?
Bagi pelanggan eCampuz yang masih menggunakan modul basic, Pak Nanang mengatakan bahwa memang ada perbedaan harga antara yang basic dengan advance. Advance itu sendiri diperuntukkan kepada kampus-kampus yang telah milik hal-hal yang bersifat nice to have bukan lagi yang bersifat must have. Beberapa sistem yang bersifat nice to have ialah seperti eRiset, eSDM, dan ePustaka. Namun, jika dalam klasifikasi must have, terdapat sistem yang bersifat nice to have, maka akan disilangkan.
Baca juga: Sistem Informasi Akademik: 5 Aspek Suksesi Implementasi
Bagi pengguna eCampuz Cloud Basic dapat menghubungi tim pemasaran atau tim support eCampuz apabila tertarik untuk beralih ke layanan eCampuz Cloud Advance. Tim eCampuz tentu saja akan tetap memperhatikan kesiapan dan kedewasaan dari kampus yang bersangkutan, sudah sampai dimana kematangan penggunaan aplikasi di perguruan tinggi tersebut, bukan hanya sekedar dari segi harga saja. Sebagai contoh, jika ada kampus yang memiliki keinginan untuk mengimplementasikan eSDM yang banyak berkaitan dengan dosen, riwayat pendidikan dari dosen bersangkutan hingga penelitian yang dilakukan akan otomatis diarahkan untuk menggunakan eSDM dan eRiset yang memiliki SKP. Hal tersebut akan masuk ke dalam hitungan SKP dari dosen yang bersangkutan. Selain itu, Tim eCampuz akan memberikan layanan Modul Advance setelah memberikan saran-saran kepada kampus terkait kesiapan server yang dimiliki kampus tersebut, mulai dari sistem layanan hingga pengelolaan kampus itu sendiri. Hal ini yang kemudian menjadikan eCampuz tidak hanya berfungsi sebagai fasilitator, namun juga sebagai konsultan.