Digitalisasi Proses PMB – Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) adalah aktivitas yang dilakukan oleh perguruan tinggi secara rutin setiap pembukaan ajaran baru untuk menjaring siswa tingkat SMA/sederajat yang telah menyelesaikan studi dan ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. PMB memiliki banyak jalur seleksi pendaftaran, tergantung kebijakan masing-masing perguruan tinggi.

Perguruan Tinggi Negeri (PTN) biasanya menyelenggarakan tiga jalur seleksi calon mahasiswa yaitu Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN), dan Seleksi Mandiri. Perguruan Tinggi Swasta (PTS) menyelenggarakan beragam jalur tes PMB, antara lain: jalur prestasi (tanpa tes), jalur tes, jalur undangan dengan sekolah yang telah memiliki kerja sama, dan lain-lain. Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK) menyelenggarakan PMB dengan jadwal dan tes tersendiri.

Terkait proses PMB di PTN, biasanya ditetapkan terlebih dulu daya tampung pada masing-masing jalur seleksi melalui keputusan rektor/ketua/direktur. Tujuannya untuk menjaga keseimbangan antara jumlah maksimum mahasiswa dalam setiap program studi, dengan kapasitas sarana dan prasarana, jumlah dosen, serta layanan dan sumber daya pendidikan lainnya.

Dikutip dari Detik, biaya pendaftaran SBMPTN cenderung lebih murah daripada jalur mandiri. Biasanya, biaya pendaftaran jalur mandiri setiap kampus berbeda, tergantung kebijakan masing-masing PTN. Sebagai contoh, di ITB mencapai Rp500.000, sedangkan di Unair berkisar Rp300.000-500.000. Biaya pendaftaran SBMPTN cenderung lebih murah, yakni sebesar Rp200.000-Rp300.000.

Sumber: Quipper Campus

Jalur Mandiri

Masih dilansir dari sumber yang sama, berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 25 Tahun 2020 tentang Standar Satuan Biaya Operasional Pendidikan Tinggi di Perguruan Tinggi Negeri Pasal 10, PTN diizinkan memungut iuran pengembangan institusi sebagai pungutan selain UKT dari mahasiswa program sarjana atau diploma dari golongan tertentu. Golongan tersebut terdiri dan mahasiswa asing, mahasiswa kelas internasional, mahasiswa jalur kemitraan, dan mahasiswa jalur mandiri. Meski begitu, iuran tidak dikenakan pada mahasiswa dengan kelas ekonomi ke bawah. Biaya pengembangan institusi ini sering disebut sebagai uang pangkal. Biaya ini hanya dibayarkan sekali selama menempuh pendidikan. Umumnya pembayaran dilakukan di semester pertama.

Besaran uang pangkal masing-masing PTN juga berbeda dan tergantung program studi yang diambil. Sebagai contoh, seperti dilansir dari situs masing-masing kampus, Kamis (21/7/2022), di UNAIR uang pangkal untuk jurusan Kedokteran Hewan minimal Rp50.000.000, sedangkan di IPB sebesar Rp75.000.000. Umumnya, PTN yang mengenakan kebijakan uang pangkal ini adalah PTN Berbadan Hukum (PTN-BH). 

Jalur SBMPTN

Seperti yang ditulis Detik, biaya pendidikan mahasiswa yang diterima melalui SBMPTN lebih terjangkau daripada jalur mandiri. Mahasiswa yang lulus jalur SBMPTN bisa mendapatkan UKT rendah, seperti golongan 1 dan 2. Dalam Permendikbud Nomor 25 Tahun 2020 Pasal 7, biaya studi untuk golongan UKT 1 paling tinggi sebesar Rp500.000, sedangkan golongan UKT 2 paling rendah sebesar Rp 501.000 dan paling tinggi sebesar Rp1.000.000.

Namun demikian, penetapan kelompok besaran UKT tersebut ditinjau dari kondisi ekonomi mahasiswa dan keluarga yang membiayai studi. Selain itu, biaya pendidikan bisa lebih murah karena mahasiswa yang diterima melalui SBMPTN terbebaskan dari kewajiban membayar uang pangkal.

Digitalisasi Proses Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB)
Baca juga: Tips Mudah Entri Biodata Pendaftar Menggunakan eCampuz

Alur Proses Penerimaan Mahasiswa Baru Secara Umum

Walaupun secara spesifik alur PMB setiap perguruan tinggi pasti berbeda, secara umum alur ini biasanya terdiri dari proses pendaftaran ➜ pembayaran ➜ tes online/offline ➜ informasi kelulusan ➜ pendaftaran ulang. Saat ini, hampir seluruh proses tersebut sudah bisa dilaksanakan secara daring, terutama pada saat proses pembayaran registrasi maupun pembayaran tagihan lainnya. Minimal sudah bisa dilakukan melalui teller bank di cabang terdekat, sehingga calon mahasiswa baru tidak perlu datang untuk antre di loket kampus.

eCampuz sendiri sebagaimana visinya menjadi bagian integral dari kemajuan kualitas pendidikan, memiliki sistem informasi yang dapat mempermudah penyelenggaraan Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB), salah satunya adalah  eAdmisi. Calon mahasiswa baru (maba) dapat mengakses eAdmisi untuk mengisi semacam formulir pendaftaran secara online, yang isian data atau formatnya sudah disesuaikan dengan kebutuhan perguruan tinggi masing-masing. Calon maba cukup menginputkan biodata serta data penting lainnya yang tertera dalam eAdmisi, termasuk mengunggah berkas-berkas pendukung untuk kelengkapan data pendaftaran. Terdapat fitur yang dimungkinkan untuk bisa mengisi eAdmisi, calon maba baru akan diberi akses apabila sudah melakukan pembelian PIN atau nomor PMB.

Jika perguruan tinggi tersebut sudah menggunakan sistem akademik lengkap dari eCampuz, pembelian PIN atau nomor PMB akan dibantu oleh eRegistrasi. Data-data calon mahasiswa yang sudah diisi melalui ‘formulir online‘ di eAdmisi, akan tersimpan di eRegistrasi. Selanjutnya, perguruan tinggi yang sudah menggunakan sistem akademik eCampuz lengkap, juga dapat terintegrasi dengan sistem ePembayaran, yang juga terintegrasi dengan sistem milik bank yang sudah bekerja sama dengan perguruan tinggi tersebut.

Digitalisasi Proses Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB)
Baca juga: Integrasi Aplikasi Pembayaran eCampuz dengan Bank

eRegistrasi juga dapat mengakomodir proses registrasi ulang. Aplikasi ini dapat generate Nomor Induk Mahasiswa (NIM) dan mencetak Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) sesuai dengan format yang sudah diatur oleh perguruan tinggi. 

Lebih lengkap lagi, untuk mendukung proses PMB, eCampuz juga menyediakan aplikasi eOnlineTest, yaitu aplikasi untuk membantu penyelenggaraan Computer Based Test (CBT) di institusi. eOnlineTest mampu memberikan kemudahan dalam proses ujian sebagai bagian dari rangkaian proses yang harus dijalani peserta ujian dengan cara digitalisasi proses manual tes. Dalam aplikasi ini terdapat fitur mumpuni dengan ragam pilihan jenis soal esai dan pilihan ganda. Aplikasi eOnlineTest juga dapat menyajikan laporan yang lebih terpercaya dan real time kepada para pengambil kebijakan. Kemudahan lain yang ditawarkan eOnlineTest untuk penggunanya adalah tersedianya informasi terkait waktu pengerjaan dan soal mana yang sudah dijawab, belum dijawab, maupun dijawab dengan ragu-ragu. Tentunya hal ini memudahkan peserta tes untuk kroscek dan memberikan estimasi dalam menyelesaikan seluruh soal tes.

Saatnya Beralih ke Digitalisasi Proses Penerimaan Mahasiswa Baru

Digitalisasi proses PMB memberikan banyak sekali kemudahan, baik untuk calon mahasiswa maupun untuk perguruan tinggi. Manfaat yang paling langsung bisa dirasakan adalah menghemat waktu dan biaya yang harus dikeluarkan oleh calon mahasiswa dan pihak kampus. Dengan sistem pendaftaran online, informasi mengenai syarat dan ketentuan pendaftaran, program studi yang tersedia, biaya kuliah, dan lain-lain dapat diakses dengan mudah dan cepat melalui website kampus. Khususnya untuk panitia yang bertugas saat proses PMB berlangsung, digitalisasi proses PMB dapat mengurangi risiko kesalahan dalam pengolahan data calon mahasiswa. Hal ini juga dapat memudahkan proses verifikasi dan validasi dokumen pendaftaran.