Perbedaan MBKM Flagship dengan MBKM Mandiri apa ya kira-kira? ― Merdeka Belajar Kampus Merdeka (selanjutnya disebut MBKM) dikutip dari Pusat Informasi Kampus Merdeka, adalah inovasi kebijakan Kemendikbudristek untuk transformasi sistem pendidikan tinggi di Indonesia agar menghasilkan lulusan yang lebih relevan dengan kebutuhan SDM terkini. Kebijakan ini setidaknya sudah mulai dijalankan sejak akhir tahun 2020. MBKM dijalankan melalui 4 pilar kebijakan, yaitu pembukaan program studi baru, sistem akreditasi perguruan tinggi, perguruan tinggi berbadan hukum, dan hak belajar di luar program studi.
Masih dari sumber yang sama, saat ini MBKM dibagi menjadi 2 jenis, yaitu MBKM Mandiri dan MBKM Flagship. MBKM Mandiri adalah sebuah bentuk dorongan kebijakan Kampus Merdeka yang mendorong perguruan tinggi untuk menjalankan program MBKM secara mandiri. Dalam bentuk implementasi MBKM mandiri, perguruan tinggi menyelenggarakan, mendanai, dan mengeksekusi program MBKM mereka tanpa intervensi dari Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Tujuan MKBM mandiri adalah untuk membantu sebanyak-banyaknya mahasiswa mendapatkan pengalaman di luar kampus demi persiapan karir di masa depan. MBKM Mandiri menekankan kemandirian, artinya program yang dijalankan perguruan tinggi tidak disubsidi dan dikelola oleh Kemendikbudristek. Perguruan tinggi dapat melaksanakan program yang diinginkan dengan ketentuan regulasi, pendanaan, linimasa, dan kebutuhan dokumentasi yang ditentukan oleh perguruan tinggi itu sendiri.
Sedangkan MBKM Flagship adalah MBKM yang dikelola oleh Kemendikbudristek yang telah ditetapkan program-program, regulasi beserta jadwalnya. Petunjuk teknis MBKM Flagship disediakan oleh Kemdikbudristek sebagai penyelenggara program. Dikutip dari web Kampus Merdeka, program-progam yang saat ini dijalankan oleh MBKM Flagship adalah sebagai berikut;
Pertukaran Pelajar
Kegiatan pertukaran pelajar ini sederhananya adalah yang berkaitan dengan kegiatan “belajar” dan mengajar. Selama mahasiswa mengikuti MBKM ini, kegiatan sehari-harinya tidak berbeda jauh dengan ketika belajar di kelas perkuliahan. Yang berbeda adalah lokasi belajar, dosen pengajar, dan materi belajar yang berasal dari luar selain program studi yang kalian ambil. Pertukaran pelajar ini ada beberapa kegiatan yang bisa kalian pilih, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Kampus Mengajar
Kampus Mengajar merupakan kanal pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di luar kampus selama satu semester guna melatih kemampuan menyelesaikan permasalahan yang kompleks dengan menjadi mitra guru untuk berinovasi dalam pembelajaran, pengembangan strategi, dan model pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan.
2. Studi Independen
Studi Independen mempelajari kompetensi yang spesifik, praktis, dan dibutuhkan di masa depan. Program ini memberikan kesempatan mahasiswa untuk berinteraksi dengan para pakar untuk memahami penerapan kompetensi yang telah dipelajari. Hasil dari program ini, mahasiswa diharapkan dapat mempraktekkan kompetensi tersebut dalam sebuah proyek nyata.
3. Pertukaran Mahasiswa Merdeka
Program ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengeksplor & mempelajari keberagaman budaya nusantara, berteman dengan mahasiswa dari berbagai daerah, dan mendapatkan kesempatan belajar di kampus lain dari seluruh penjuru Indonesia.
4. Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) GERILYA
Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Gerakan Inisiatif Listrik Tenaga Surya (GERILYA) merupakan program yang disiapkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk diimplementasikan pada Merdeka Belajar Kampus Merdeka Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Ini merupakan program magang yang diakselerasikan dengan pengalaman belajar yang dirancang dan dibuat khusus berdasarkan tantangan nyata yang dihadapi oleh mitra/industri.
MSIB Gerilya menyediakan ruang bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman dalam mengetahui dunia profesi dan menciptakan tenaga kerja yang professional khususnya di bidang industri energi terbarukan. Mahasiswa yang hendak lulus disediakan tempat dan program pengembangan untuk memasuki dunia kariernya.
GERILYA ditujukan bagi mahasiswa eksakta minimal semester 6 untuk mengikuti studi independen yang setara dengan 10─20 SKS (tergantung persetujuan universitas).
Non Pertukaran Pelajar
Jika penjelasan sebelumnya telah dibahas apa saja kegiatan MBKM yang termasuk ke dalam pertukaran pelajar, selanjutnya kita akan bahas yang versi non-pertukaran-pelajar. Menurut mamin eCampuz nih, kegiatan ini lebih rasa-rasanya lebih seru dan menantang 😁 Alasannya, sobat eCampuz bisa simpulkan deh dari penjelasan setiap kegiatan non-pertukaran-pelajar di bawah ini.
1. Magang
Program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan. Mahasiswa akan mendapatkan pengalaman kerja di industri/dunia profesi nyata selama 1-2 semester.
2. Wirausaha Merdeka
Pemerintah Indonesia melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 2 Tahun 2022 memiliki target pada tahun 2024 akan tercipta 1 juta wirausaha baru. Wirausaha Merdeka merupakan salah satu upaya dari Kemendikbudristek untuk mendukung penuh terciptanya wirausaha mahasiswa di Indonesia.
3. Praktisi Mengajar
Program ini diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia agar lulusan perguruan tinggi lebih siap untuk masuk ke dunia kerja. Program ini mendorong kolaborasi aktif praktisi ahli dengan dosen juara agar tercipta pertukaran ilmu dan keahlian yang mendalam dan bermakna antar sivitas akademika di perguruan tinggi dan profesional di dunia kerja. Kolaborasi ini dilakukan dalam mata kuliah yang disampaikan di ruang kelas baik secara luring maupun daring.
4. Bangkit
Dirancang untuk mempersiapkan mahasiswa dengan keahlian yang dibutuhkan dan sertifikasi keahlian TI, program Bangkit menawarkan 3 jalur interdisipliner (machine learning, mobile development, dan cloud computing) Tujuan utama program ini adalah mahasiswa akan dipersiapkan dengan keahlian di bidang TI, soft skill, dan kemampuan berbahasa Inggris yang akan digunakan di dunia kerja.
Bagi Sobat eCampuz yang ingin mengikuti program MBKM Flagship, sebaiknya rajin memantau situs-situs di atas karena jadwal pendaftaran dan program berjalan akan diperbarui secara berkala. Sedangkan bagi Sobat eCampuz yang tertarik dengan program MBKM Mandiri, sebaiknya proaktif mencari informasi terkait program tersebut yang disediakan oleh kampus masing-masing.
Nah, walaupun regulasi, jadwal, dan proses pelaporan MBKM Flagship dan MBKM Mandiri pasti berbeda, Sobat eCampuz yang ingin menggunakan aplikasi eAkademik tidak perlu khawatir. Saat ini eAkademik sudah support untuk mengakomodir keduanya tanpa terkecuali, mulai sejak proses pendaftaran sampai dengan mahasiswa selesai melaksanakan MBKM.
terima kasih informasinya kk
Sami sami, semoga bermanfaat