Pelaporan Keuangan Universitas agak berbeda dengan laporan keuangan perusahaan pada umumnya. Universitas, sebagai organisasi nirlaba, memiliki karakteristik yang berbeda dengan organisasi bisnis. Hal ini menyebabkan terdapat perbedaan perlakuan pencatatan keuangan dan pelaporan keuangan antara organisasi bisnis dengan organisasi nirlaba. Meskipun tujuan utama organisasi nirlaba bukanlah menghasilkan profit dari pengelolaan sumber daya, tetapi tetap memiliki kewajiban untuk melakukan pertanggungjawaban kepada pemberi sumber daya dan masyarakat, salah satunya berupa penyusunan laporan keuangan sebagai bahan evaluasi kinerja keuangan.
PSAK 45
Dalam pelaporan keuangan, organisasi nirlaba berpatokan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 45. Berdasarkan PSAK 45, terdapat istilah-istilah dalam penyusunan laporan keuangan yang tidak ada dalam organisasi bisnis, seperti berikut ini:
1. Aset Netto
Berbeda dengan sumber daya (modal) di organisasi bisnis, sumber daya di organisasi nirlaba tidak dibayarkan kembali kepada pemberi sumber daya, sehingga kurang sesuai jika disebut sebagai modal. Standarnya, sumber daya di organisasi nirlaba disebut dengan istilah aset netto meskipun penyebutan ekuitas masih digunakan di beberapa tempat. Aset netto atau sumber daya terbagi berdasarkan batasan oleh pemberi sumber daya sebagai berikut:
- Aset Netto Tidak Terikat
Sumber daya ini tidak dibatasi penggunaannya untuk tujuan atau periode tertentu. Sumber daya ini biasanya didapatkan dari pendapatan opersional, sumbangan, atau hasil investasi yang dikurangi beban operasional.
- Aset Netto Terikat
Sumber daya ini dibatasi penggunaannya berdasarkan jangka waktu atau tujuan tertentu. Aset Netto Terikat terbagi lagi menjadi:
-
- Aset Netto Terikat Temporer
Sumber daya ini dibatasi penggunaannya hingga jangka waktu tertentu. Sumber daya ini biasanya berupa investasi jangka tertentu, pemerolehan aset tetap yang penggunaannya sampai jangka waktu tertentu.
-
- Aset Netto Terikat Permanen
Sumber daya ini dipertahankan/digunakan secara permanen, biasanya berupa aset yang tidak untuk dijual atau investasi yang pendapatannya diperkirakan akan berjalan terus-menerus.
Baca juga: 3 Ciri Kampus Menjalankan Pengelolaan BLU Dengan Benar
2. Laporan Aktivitas
Laporan Aktivitas menyajikan perubahan aset netto (tidak terikat, terikat temporer, terikat permanen) dalam suatu periode, beserta ketentuan lainnya yang diatur dalam PSAK 45. Dalam laporan keuangan untuk organisasi bisnis, laporan aktivitas menyajikan informasi yang sama dengan laporan laba/rugi.
SIKLUS AKUNTANSI
Penyajian laporan keuangan organisasi nirlaba memiliki siklus akuntansi yang sama dengan organisasi bisnis, meliputi: pencatatan transaksi (penjurnalan), posting ke buku besar, penyusunan jurnal penyesuaian dan neraca lajur, dan penyusunan laporan keuangan.
- Penjurnalan adalah pencatatan kronologis segala transaksi keuangan (pemasukan dan pengeluaran) ke dalam jurnal, dengan memperhatikan mekanisme debet-kredit.
- Posting adalah proses pemindahan jurnal ke buku besar sesuai akun. Masing-masing akun dicatat transaksinya secara kronologis dan menghitung selisih debet-kredit akun tersebut. Tujuan pemindahan buku yaitu mencari nominal saldo akhir akun-akun pada suatu periode tertentu, biasanya per bulan.
- Jurnal Penyesuaian, Jurnal Setelah Disesuaikan, dan Neraca Lajur dikerjakan menjelang akhir periode akuntansi, dalam mempersiapkan laporan keuangan.
- Penyusunan Laporan Keuangan adalah hasil dari tiga tahap sebelumnya dan ditutup dengan jurnal penutup. Laporan-laporan keuangan universitas, atau organisasi nirlaba pada umumnya, terbagi menjadi: Laporan Posisi Keuangan, Laporan Aktivitas, dan Laporan Arus Kas.
Kerja berat tim keuangan biasanya terjadi saat proses posting atau pemindahan buku dari transaksi di jurnal-jurnal ke buku besar, terutama jika tahap tersebut dikerjakan secara manual.
Untuk meringankan kerja tim keuangan, terutama tetapi tidak tebatas pada saat proses posting, gtFinansi hadir sebagai solusi. Dengan berpedoman pada PSAK 45, gtFinansi diharapkan mampu membantu kerja tim keuangan dalam menjalankan siklus pelaporan keuangan organisasi nirlaba, terutama untuk universitas. Pada proses posting misal, gtFinansi meringkas kerja berat dengan sekali ‘klik’ dan transaksi dari jurnal-jurnal sudah dipindahkan ke buku besar.
Selain meringankan proses posting, gtFinansi juga membantu menyajikan fitur pembantu laporan keuangan seperti ada fitur pencatatan jurnal penyesuaian, laporan neraca lajur, dan fitur jurnal penutup yang dikemas dalam satu tombol untuk menutup tahun pembukuan. Hasil akhir gtFinansi, tentu saja, berupa laporan-laporan keuangan untuk universitas: Laporan Posisi Keuangan, Laporan Aktivitas, dan Laporan Arus Kas. Untuk detail masing-masing fitur, akan dikupas lebih jauh pada postingan selanjutnya ya. Stay tuned! ^^