Bagaimana pendapat sobat eCampuz jika pekerjaan yang sedang dijalani tidak sesuai dengan pendidikan yang telah ditempuh? Sejatinya, kaitan antara keduanya sudah lama menjadi perhatian serta kajian utama dalam perencanaan pendidikan. Hal tersebut terjadi dikarenakan adanya ketidakcocokan antara pendidikan dan pekerjaan, yang kemudian dapat berdampak pada kepuasan kerja serta nilai upah yang tidak sesuai dengan ekspektasi. Pendidikan diyakini akan membawa pengaruh langsung terhadap pekerjaan, peningkatan pendapatan, serta kesejahteraan.
Pendidikan dan Keterampilan
Bagi sebagian orang, menempuh pendidikan formal hingga memperoleh gelar sarjana merupakan salah satu modal untuk mendapatkan pekerjaan. Hal ini terjadi karena semakin tinggi pendidikan, maka akan semakin baik kondisi pekerjaanya. Peluang karir akan semakin terbuka luas dengan tingkat pendapatan yang semakin tinggi, dimana muaranya adalah kehidupan akan semakin sejahtera. Dengan gelar dan keterampilan yang dimiliki, diharapkan dapat digunakan untuk melamar pekerjaan yang lebih baik di institusi swasta bahkan melamar sebagai pegawai negeri sipil, sehingga dapat memperoleh penghasilan dari upah yang diterima setiap bulannya.
Situasi dan arah pembangunan pendidikan di Indonesia saat ini nampaknya sudah disesuaikan dengan kebutuhan bidang pekerjaan tersebut. Perluasan serta penekanan pada program pendidikan teknik dari perguruan tinggi merupakan buktinya, dengan menggunakan kurikulum yang dirancang untuk menghasilkan lulusan yang siap untuk bekerja dengan keterampilan yang dibutuhkan oleh pasar kerja. Pada hakikatnya, tujuan pendidikan yaitu untuk menghasilkan pribadi yang berkarakter dan memiliki kemampuan serta keterampilan.
Menjadi Andalan, Meski tak Sejalan dengan Pendidikan
Dalam dunia kerja, sering dijumpai bahwa pekerja dihadapkan dengan bidang pekerjaan yang tidak sejalan dengan latar pendidikannya. Tidak sedikit juga pekerja yang bingung harus melakukan apa ketika dihadapkan dengan hal tersebut, apakah harus melanjutkannya atau justru harus memilih mengundurkan diri.
Sementara sebagai pekerja, sudah selayaknya dapat bersikap profesional terhadap apapun bidang pekerjaan yang sedang ditekuni walaupun tidak sejalan dengan latar pendidikan. Pekerja sebisa mungkin harus tetap berusaha mempelajari bidang pekerjaan yang sedang ditekuni supaya dapat memahami serta lebih mudah dalam melakukan pekerjaan tersebut, sehingga atasan dan rekan-rekan kantor bangga serta lebih percaya lagi terhadap kita.
Memang tidak mudah untuk dapat menerima dan memulai pekerjaan dengan bidang yang tidak sejalan. Mungkin saja ini merupakan kesempatan baru untuk bisa lebih berkembang, atau hadiah yang memang harus didapatkan. Sejatinya, tidak ada pribadi sukses yang tidak mau mengambil resiko. Setiap bidang pekerjaan yang diambil pasti akan mempunyai resiko.
Jika bidang pekerjaan yang diambil memang tidak sejalan dengan bidang pendidikan, maka wajib mencoba untuk terus bertahan dengan keterbatasan yang dimiliki. Harus menikmati setiap hal yang ada dan tetap berusaha melewati masa-masa sulit. Dari cara tersebut, kita akan mengetahui cara bertahan pada setiap resiko yang dihadapi, atau dapat mengambil waktu akhir pekan untuk melakukan kegiatan yang sekedar untuk refreshing bersama keluarga atau bahkan teman-teman. Hal tersebut akan membantu untuk menghilangkan rasa stress yang dialami, dengan begitu kita dapat segera kembali fokus terhadap bidang pekerjaan yang saat ini sedang ditekuni.
Bekerja di bidang yang tidak sejalan dengan latar belakang pendidikan, menjadi kebanggaan tersendiri untuk diri sendiri. Bagaimana tidak, pekerjaan yang saat ini saya tekuni cukup banyak diburu oleh para pelamar kerja yaitu General Affairs. Sedangkan saya sendiri sudah empat tahun menekuni pekerjaan ini dengan status karyawan tetap. Sementara latar belakang saya berada di bidang Teknik Komputer dan Jaringan. Cukup jauh, sejatinya posisi tersebut banyak ditempati oleh pekerja dengan lulusan pendidikan Ekonomi.
Jika ditanya “Apakah wajar jika bekerja di bidang yang tidak sejalan dengan background kita?”, maka bisa dikatakan cukup wajar. Karena pada kenyataannya, tidak semua bidang ilmu memiliki ketersediaan lapangan kerja yang lebih besar dibandingkan dengan lulusan fresh graduate. Terlebih jika berbicara tentang kurikulum pendidikan, pada kenyataannya masih ada yang tidak sesuai dengan kebutuhan industri. Pada umumnya, kesulitan yang dialami hanya pada adaptasi budaya kerjanya saja. Selebihnya hanya perlu otodidak tentang pekerjaan yang sedang ditekuni saat ini. Jika sudah menguasai maka dalam bekerja pasti akan segera menjadi yang diandalkan, tidak menutup kemungkinan jika jenjang karir juga akan terbuka lebih luas.
Tetap Bertahan pada Pekerjaan yang Tak Sejalan dengan Pendidikan
Sudah menjadi hal yang wajar jika merasa kurang pantas saat melakukan pekerjaan yang tidak sejalan dengan bidang pendidikan yang dipelajari. Justru karena hal tersebut, kita jadi memiliki ilmu di bidang lain selain bidang pendidikan yang sudah ditempuh selama ini. Hal tersebut juga bisa dijadikan sebagai batu loncatan untuk menjadikan pribadi yang lebih berkembang lagi.
Berada pada situasi ini, tentu membuat hati terkadang harus dilema dan bersiap-siap untuk menutup telinga dari mereka yang kerap berkomentar mengenai kehidupan pribadi. Apapun alasannya memilih pekerjaan ini, walaupun tidak sejalan dengan bidang pendidikan, akan tetap ada yang berkomentar miring bahkan seolah berniat untuk menjatuhkan semangat. Ingat, jalan rezeki itu tidak bisa ditebak, jika memang sudah jalannya seperti ini, maka jalani saja pekerjaan saat ini dengan penuh semangat dan dengan penuh rasa syukur.
Sebuah pemikiran dari Anggita Linda Oktaviani