Ide yang mengawali terciptanya cloud computing berasal dari seorang Pakar Komputasi dan Intelegensi Buatan dari MIT, John McCarthy. Pada tahun 1960, McCharty menyatakan bahwa suatu hari nanti, komputasi akan menjadi infrastruktur publik seperti halnya listrik dan telepon. Kemudian pada tahun 1995, Larry Ellison, pendiri perusahaan Oracle menelurkan ide mengenai “Network Computing” yang artinya kita tidak harus “menanam” berbagai perangkat lunak kedalam PC pengguna, mulai dari sistem operasi hingga perangkat lunak lainnya. Yang dibutuhkan hanya koneksi dengan server dan server akan menyediakan berbagai kebutuhan PC pengguna. Kemudian pada akhir Era-90 Lahir konsep ASP (Application Service Provider) yang ditandai dengan kemunculan perusahaan pusat pengolahan data. Di awal tahun 2000, Marc Benioff, mantan wakil presiden perusahaan Oracle. “salesforce.com” ini merupakan sebuah perangkat lunak CRM dengan basis SaaS (Software as a Service). Perkembangan Cloud Computing semakin meningkat popularitasnya pada tahun 2005 sampai sekarang ditandai dengan adanya penerapan sistem dan penggunaan nama cloud computing. Kemudian Amazon.com meluncurkan EC2 (Elastic Computer Cloud), Google dengan Google App. Engine, IBM dengan Blue Cord Initiative.

Pengertian cloud computing atau komputasi awan secara sederhana, yaitu gabungan pemanfaatan teknologi komputer dan pengembangan berbasis Internet. Suatu cara atau metode yang memudahkan pengguna untuk mengakses informasi tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya. Contohnya Google menyediakan layanan Google Drive untuk membantu pengguna dalam menyimpan file. Google Drive diluncurkan pada tanggal 24 April 2012 yang merupakan pengembangan dari Google Docs. Tanpa menyimpan file ditempat yang dapat digenggam, misalnya flashdisk, pengguna tetap dapat mengakses file yang telah disimpan dimanapun dan kapanpun melalui PC maupun gadget. Pengguna hanya harus memiliki sambungan internet. File tersebut juga dapat dengan mudah dibagikan dengan orang lain untuk berbagi pakai atau pun melakukan pengeditan bergantian.

cloud server

Baca juga:  Review Layanan Cloud Server untuk Kampus Anda

Dengan cloud computing, komputer lokal tidak lagi harus menjalankan pekerjaan komputasi berat untuk menjalankan aplikasi yang dibutuhkan, tidak perlu menginstal sebuah paket software untuk setiap komputer. Yang perlu dilakukan hanya instalasi operating system pada satu aplikasi. Sebagai gantinya, server yang akan menjalankan semua aplikasi mulai dari e-mail, pengolahan kata, sampai program analisis data yang kompleks.

Setelah membaca beberapa penjelasan mengenai cloud computing, apakah anda sebenarnya sudah menggunakan fasilitas tersebut namun belum akrab dengan namanya? Google Drive, Drop Box, dan Youtube merupakan beberapa contoh pengaplikasian cloud computing. Penggunaan metode ini  sangat membantu membentuk sistem yang lebih praktis, mudah dan murah. Selain itu, data-data yang masuk ke server semua disimpan oleh penyedia jasa layanan cloud computing. Dalam perkembangannya, cloud computing memberi kemudahan dalam menyimpan dan mengakses data dimanapun dan kapanpun. Dengan metode penyimpanan dalam awan, anda tidak perlu khawatir dengan keadaan hardisk maupun laptop. Tanpa hardisk anda tetap dapat menyimpan file. Google Drive menyediakan kapasitas 5GB kepada pengguna untuk menyimpan dokumen, baik berupa gambar, video, atau musik. Dan jika hardisk atau laptop anda rusak, data anda tetap aman di dalam awan.

Bagi para pengelola Sistem Informasi Manajemen di kampus, layanan cloud server merupakan solusi alternatif untuk meletakkan beragam layanan aplikasi. Layanan ini sangat taktis sebagai solusi kampus yang belum memiliki infrastruktur IT sendiri. Dengan layanan cloud server ini, sebuah kampus tidak perlu pusing berpikir tentang pembelian server fisik yang mahal, sewa bandwidth internet, sewa IP Publik, penyediaan jaminan listrik, pengkondisian suhu kerja hingga gedung/ruang khusus data center. Cloud server itu biasanya berupa sebuah server virtual (VM), yang kadang disebut dengan VPS (Virtual Private Server), letaknya ada pada data center penyedia layanan hosting.

Karena praktis, penggunaan cloud server, ternyata juga digemari oleh kalangan bisnis startup, komunitas blogger, komunitas IT dan sejenisnya. Di grup-grup berbasis layanan chat Telegram, web forum, hingga milis, ramai dibahas tentang perbandingan penggunaan layanan cloud, dari berbagai penyedia jasa. Mulai dari membahas masalah harga, layanan, kemudahan deployment, kemampuan sumber daya (resource) seperti : CPU, memory, I/O Speed, hingga kuota bandwidth dan speed.

Berkenalan Dengan Teknologi Cloud Computing

Simak juga video: Rencana Pemulihan Bencana pada Layanan eCampuz Cloud