Implementasi BRIAPI di Poltekkes Kemenkes Malang adalah salah satu proyek baru sekaligus menantang untuk kami pada Quarter 1 2019 ini. Alhamdulillaah Poltekkes Malang, tim eCampuz, dan BRI, telah melalui momen kritis pendaftaran mahasiswa baru (PMB) sekaligus ajang pertama untuk eCampuz implementasi BRIAPI. Dibilang momen kritis, karena sebenarnya PMB 2019 masih berjalan untuk Jalur Bidik Misi dan PMDP mulai 15 Januari hingga 8 Maret lalu. Setelah 2 jalur ini, PMB Poltekkes Malang melanjutkan dengan bukaan jalur UTUL, Mandiri, dan Alih Jenjang.

Semua jalur masuk ini dilengkapi integrasi pembelian formulir PMB dengan Bank BRI. Secara resmi, eCampuz menjalin kontak dengan BRI per 20 Desember 2018. Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai pengalaman eCampuz bekerja sama dengan BRI untuk mendukung implementasi PMB Online di Poltekkes Kemenkes Malang.

Jalinan komunikasi sejak 20 Desember 2019 menguak pendekatan baru integrasi yang dengan apik BRI kompilasikan via BRIAPI (Application Programming Interface). Integrasi dengan BRIAPI boleh dibilang adalah salah satu integrasi yang mudah untuk dikembangkan (karena lengkapnya dokumentasi yang mereka miliki, dan dukungan dari tim IT mereka juga sangat baik). Praktis hanya 1 minggu, eCampuz melakukan pengembangan integrasi, dan hari-hari setelahnya diisi dengan rangkaian UAT (User Acceptance Test) dan SIT (Sistem Integrated Test).

Baca juga : Model Integrasi Pembayaran dengan Bank

 

How was it? It was absolutely a busy week, but it was worthed 😀

Berikut adalah hal-hal baru yang kami temui sepanjang masa pengembangan dan implementasi :

1. BRIAPI Menggunakan Method POST, GET, DELETE, dan PUT

Nah padahal, framework ePembayaran, yaitu Gamatechno Framework (GTFW), hanya mendukung POST dan GET. Sebagai catatan di eCollection Bank BNI, mereka menggunakan hanya 1 method yaitu POST. Poin sebenarnya adalah Kampus/biller pokoknya harus comply. Perhatikan sistem informasi pembayaran Anda, agar Anda dapat mengetahui seberapa jauh harus melakukan modifikasi atau kustomisasi. URL yang BRI sediakan terkait ini, akan menjadi materi studi yang pas untuk melakukan estimasi (effort integrasi);

2. BRIAPI Tidak Memiliki Mekanisme Callback

Begini definisi kami tentang callback : layanan yang memungkinkan biller dapat meminta status bayar untuk sebuah tagihan, dan Bank memberikannya dengan cara melakukan push ke host biller dengan mekanisme yang disepakati. Callback digunakan semisal ada pengiriman status bayar yang somehow tidak sampai ke host biller. Mungkin karena alasan ini, BRIAPI menggunakan pendekatan pull untuk status bayarnya (artinya : kampus yang bertanggung jawab mengambil status bayarnya sendiri setiap saat, alih-alih Bank yang mem-push nya). Cronjob yang eCampuz desain, semacam melakukan retrieval setiap saat ke host BRI untuk mendapatkan data status bayar.

3. Status Pembayaran

In a very few case, kami mendapati status bayar yang baru ditemukan pada H+1 (karena cronjob kami mengatakannya demikian). Well, work around nya tidak semudah langsung melakukan flaggingsince satu-satunya pihak yang akuntabel untuk mengatakan demikian hanyalah pihak penerima uang (Bank).

4. Suportif Support

Ini yang menyenangkan, BRI sangat suportif dan responsif untuk melakukan pengecekan di host mereka. Kampus, pengembang, dan Bank, adalah mitra dan harus terjalin komunikasi yang baik dan santun.

Kami tidak menemukan kasus publikasi nomor rekening Rektor untuk pembayaran biaya pendaftaran di Poltekkes Kemenkes Malang, dan ini sangat melegakan. Bilamana terjadi transaksi transfer ke rekening Rektor, semua pihak bahkan sang pen-transfer akan direpotkan karena flagging-nya akan selalu manual.

Anda memiliki pengalaman berbeda barangkali untuk implementasi BRIAPI di Kampus Anda? Silahkan share di kolom komentar. Atau, feel free sampaikan email ke info@ecampuz.com.