Mau Kuliah Fashion di Indonesia, Memang Bisa? Jawabannya bisa! ― Kalau dulu di Indonesia membeli baju bekas sering mendapatkan stereotip sebagai kegiatan ekonomi khusus rakyat-jelata-hamba-sahaya, belakangan stereotip itu pelan-pelan luntur. Dikutip dari situs XT Square, kegiatan membeli baju bekas, atau yang belakangan lebih beken dengan sebutan thrifting, sebetulnya sudah muncul sejak tahun 1980-an dan berkembang di wilayah pesisir laut Indonesia. Sedangkan menurut Coonx, tren thrifting di Indonesia memulai kepopulerannya pada awal 2010-an, terutama di kalangan anak muda dan milenial yang ingin tampil unik dan berbeda dari orang lain.

Thrifting sesungguhnya adalah pilihan yang tepat bagi mereka yang peduli terhadap lingkungan dan ingin membeli pakaian dengan harga terjangkau. Belakangan, gerakan ini semakin populer seiring meningkatnya kesadaran orang-orang tentang sustainable fashion, yang diantaranya dapat dicapai dengan thrifting (membeli pakaian bekas yang masih layak pakai) dan upcycling (membuat pakaian baru dari pakaian lama).

Untuk peduli terhadap lingkungan dengan mengikuti pilihan-pilihan yang sejalan dengan konsep sustainable fashion atau eco-fashion, kita tidak harus menjadi seorang fashionista atau fashion-savvy. Kita cukup memiliki kesadaran untuk meminimalisir kerusakan lingkungan dari pilihan hidup kita sehari-sehari. Tetapi, jika Sobat eCampuz memanglah seorang fashionista atau fashion-savvy dan sedang ingin mencari perguruan tinggi untuk mengembangkan minat, mari simak daftar perguruan tinggi berikut! 😉

Kuliah di Program Studi Fashion

Kita akan membahas 5 program studi (prodi) berbeda dengan kata ‘fashion’ terkandung di dalam titel prodi atau dekat dengan dunia fashion.

1. Batik dan Fashion

Prodi ini digelar oleh Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta dan memiliki akreditasi B. Jika Sobat eCampuz tertarik melihat apa saja yang akan dipelajari selama mengambil prodi ini, Sobat eCampuz silakan mengunjungi situs berikut.

Dikutip dari situs ISI, prodi D3 Batik dan Fashion merupakan salah satu program studi vokasi untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi dalam bidang batik fashion. Lulusan ini dibutuhkan dalam dunia industri kreatif yang berbasis pada kreativitas penciptaan batik fashion. Saat ini, prodi D3 Batik dan Fashion juga sudah dapat dilanjutkan jenjangnya menjadi D4 (sarjana terapan).

 

2. Fashion Design atau Tata Busana

LaSalle College

Prodi ini digelar oleh LaSalle College, sebuah kampus yang berlokasi di Jakarta dan Surabaya dengan kurikulum yang berasal dari Kanada. Sama seperti Prodi D3 Batik dan Fashion ISI Yogyakarta, saat ini LaSalle College juga menyediakan jenjang diploma (D3) dan sarjana terapan (D4) untuk program studi Fashion Desain. Berdasarkan situs BAN-PT, Prodi Fashion Desain (sarjana terapan) LaSalle Collage saat ini memiliki akreditasi B.

Dilansir dari situs LaSalle College, Sobat eCampuz yang tertarik mengambil program diploma Fashion Desain nantinya akan mempelajari langkah-langkah proses kreatif dan praktis, belajar untuk merancang dan memproduksi karya-karya original melalui konsep berbasis riset, dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Materi yang diajarkan termasuk materi rancang dan produksi, seperti menggambar (illustration), melipat (draping), membuat pola (pattern making), dan menjahit (sewing).

Sedangkan untuk jenjang sarjana terapan (D4), Sobat eCampuz akan menyambung materi-materi di atas dengan diimbangi pengetahuan dan pelatihan mengenai brand development, fashion communication, manajemen, pembukuan/akuntansi, dan quality control.

Mau Kuliah Fashion di Indonesia, Memang Bisa?
Baca juga: Tips Jadi Mahasiswa Disiplin, Nggak Lagi Menunda-nunda!

STKIP Pangeran Antasari

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Pangeran Antasari ini berada Deli Serdang, Sumatera Utara. Kampus ini mendirikan prodi Pendidikan Vokasional Desain Fashion dengan jenjang S1. Berdasarkan situs BAN-PT, Prodi Pendidikan Vokasional Desain Fashion STIKP Pangeran Antasari saat ini memiliki akreditasi B.

Dikutip dari situs STIKP Pangeran Antasari (yang juga sebut dengan STIPPA), lulusan prodi ini nantinya bisa mencoba profesi sebagai perancang busana, desainer tekstil, pembuat pola, fashion stylist, fashion illustrator, konsultan fashion, dan jurnalis fashion. Selain itu, ada juga peluang untuk menjadi Guru Vokasi Tata Busana, fashion marketing, mengembangkan merk fashion sendiri, dan bekerja di perusahaan-perusahaan besar. 

Beberapa perguruan tinggi lain juga menghadirkan prodi ini, dikemas dalam nama yang berbeda, yaitu Tata Busana. Prodi ini hadir baik dalam jenjang diploma (D3), sarjana terapan (D4), atau pun sarjana (S1). Berikut daftar perguruan tinggi dengan prodi Tata Busana yang berhasil dihimpun oleh tim eCampuz:

[table id=5 /]

3. Fashion Merchandising

Prodi ini digelar dan diasuh oleh LaSalle College. Berada di bawah program Fashion Bisnis, prodi ini juga menyediakan jenjang diploma (D3) dan sarjana terapan (D4). Berdasarkan situs BAN-PT, Prodi Fashion Marchandising (sarjana terapan) LaSalle Collage saat ini memiliki akreditasi B.

Dilansir dari situs LaSalle College, Sobat eCampuz yang tertarik mengambil program diploma Fashion Merchandising nantinya akan mempelajari bagaimana menyatukan analisis, strategi dan dimensi yang kreatif sebagai individu yang mengembangkan kemampuan praktek dan teori di dalam negeri dan di kancah internasional dalam memasarkan produk pakaian dan asesoris fashion. Sobat eCampuz juga akan mempelajari metode dalam memprediksi tren, pemasaran, keahlian manajemen, dan mendapatkan kesempatan dalam membuat label fashion dan memasarkannya di department store terkemuka pada saat semester akhir.

Sedangkan untuk jenjang sarjana terapan (D4), Sobat eCampuz akan fokus pada pengembangan kemampuan secara praktek dan teori yang diperlukan dalam memasarkan produk fashion. Sobat eCampuz akan mempelajari Pemasaran Internasional, Internet Bisnis, Keuangan, Kontrol Kualitas, dan keahlian Manajemen, di dalam negeri dan pasar internasional.

4. Fashion Journalism

Dikutip dari blog Tempo Institut, fashion journalism atau jurnalisme mode merupakan salah satu cabang jurnalisme yang sangat akrab dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun tidak memiliki pelatihan mode formal, banyak editor inovatif dari pers mode adalah wanita, termasuk Emmeline Raymond dari La Mode Illustrée. Wanita-wanita ini terutama adalah penulis mode yang memberi tahu pembaca tentang mode terkini serta masalah etika sosial dan selera yang baik.

Fashion journalism termasuk bagian pengisi dunia mode dan mode itu sendiri. Salah satu seorang fashion journalist paling berpengaruh di abad ini adalah Anna Wintour yang hingga saat ini merupakan pemimpin redaksi Vogue.

kuliah fashion
Baca juga: 10 Persiapan Menjadi Mahasiswa Baru di Perguruan Tinggi

5. Tata Rias

Walaupun tidak berhubungan langsung dengan pakaian, jurusan satu ini tetap dekat dengan dunia mode dan industri kreatif. Setidaknya seperti yang diterapkan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, tugas akhir mahasiswa mereka dirancang khusus untuk melahirkan produk fesyen sesuai minat dan bakat mahasiswa, yakni: ready to wear/ready to wear deluxe, kostum pertunjukan, dan kostum karnaval (artwear/wereable art). Selain ISBI Bandung, tim eCampuz juga merangkum beberapa perguruan tinggi yang menyediakan prodi ini:

[table id=6 /]

Tren thrifting atau membeli baju bekas bukan hanya sekadar upaya untuk tampil unik dan berbeda, tetapi juga menjadi langkah konkrit dalam mendukung sustainable fashion. Melalui gerakan ini, kita dapat membantu melestarikan lingkungan dengan meminimalisir dampak negatif industri fashion terhadap bumi.

Pilihan-pilihan untuk mengikuti jalur sustainable fashion dapat dimulai dari keputusan sederhana, seperti memilih untuk membeli pakaian bekas yang masih layak pakai. Namun, bagi Sobat eCampuz yang memiliki minat yang lebih dalam terhadap dunia fashion, terdapat banyak peluang pendidikan di perguruan tinggi yang menawarkan program studi terkait, mulai dari desain fashion, merchandising, hingga jurnalisme mode dan tata rias.

Tentu saja, langkah pertama yang kita ambil dalam membangun kesadaran akan pentingnya fashion berkelanjutan menjadi landasan bagi kita semua untuk memberikan kontribusi positif bagi lingkungan melalui pilihan-pilihan yang kita buat sehari-hari. Belajar lebih dalam lagi tentang fashion industry tidak harus jauh-jauh ke luar negeri, di sini sudah tersedia beragam pilihan prodi yang sesuai dengan minat kalian sobat eCampuz.