Efektivitas Pelaksanaan AMI (Audit Mutu Internal) di Perguruan Tinggi menjadi topik dalam Coaching Clinic SPMI pada 5 Agustus 2022. Melalui forum tersebut, berbagai perguruan tinggi saling berbagi pengalaman untuk mendapatkan insight terkait pelaksaan Sistem Penjaminan Mutu Internal di perguruan tinggi masing-masing. Bersama seorang praktisi IT bidang SPMI, Bapak Waskito Zamani diulas mengenai salah satu cara evaluasi yang dilakukan untuk menentukan tingkat kesesuaian pelaksanaan kegiatan terhadap standar mutu yang telah ditetapkan.
AMI bukanlah assessment atau penilaian, melainkan pencocokan kesesuaian antara pelaksanaan dengan perencanaan suatu kegiatan.
Melihat dari pengertian tersebut tentu kegiatan pelaksanaan AMI dalam Perguruan Tinggi ini sangat penting. Mengingat pelaksanaannya bertujuan untuk mendapatkan ruang peningkatan pada aspek yang ditetapkan sebagai lingkup AMI. Selanjutnya, supaya perbaikan sistem penjaminan mutu dapat dilakukan dengan mudah maka temuan audit harus diformulasikan dengan baik, sehingga melalui pelaksanaan AMI dapat diperoleh perbaikan sistem penjaminan mutu yang efektif.
Dalam diskusi terkait dengan efektifvitas pelaksanaan AMI di perguruan tinggi dijelaskan 3 poin indikator keberhasilan AMI, yaitu sebagai berikut:
- Tindak lanjut (corrective action), diperoleh data temuan yang akan ditindaklanjuti.
- Implementasi rekomendasi, pelaksanaan dari tindak lanjut AMI yang lalu, apakah sudah diimplementasikan atau belum.
- Teraudit minta diaudit kembali
Ketiga poin indikator tersebut harapannya dapat membawa kepuasan bagi seluruh stakeholder perguruan tinggi.
Kegiatan evaluasi diri merupakan salah satu komponen dari siklus PPEPP, terdiri dari susunan upaya berkelanjutan untuk menghimpun dan mengolah data yang handal dan sahih. Sehingga simpulan fakta dapat digunakan sebagai acuan oleh pihak terkait untuk mengelola institusi ataupun program studi. Hasil dari evaluasi diri nantinya dapat digunakan untuk menetapkan standar baru atau memperbaiki standar mutu yang telah ada agar kualitas perguruan tinggi semakin meningkat. Dengan adanya data dukung sahih, proses evaluasi diri dari sistem penjaminan mutu internal dapat dilakukan dengan mudah.
Baca juga: Data Dukung SPMI Tidak Lengkap, Proses Evaluasi Diri Terhambat
1. Apa saja hasil dari proses kegiatan AMI di Perguruan Tinggi?
Hasilnya berupa dokumen laporan AMI yang memuat skema kegiatan dilakukan kepada siapa (ruang lingkup), siapa yang melakukan audit, kriteria apa saja yang akan diaudit.
2. Poin apa saja yang harus dilaksanakan dalam SPMI?
Dalam implementasinya, SPMI harus memuat poin akademik atau pun non-akademik dan standar lainnya yang ada pada Ristekdikti; dengan tujuan peningkatan mutu Perguruan Tinggi.
3. Bukti tindak lanjut AMI apa saja dalam dokumen?
Catatan dokumen legal memuat dokumentasi, tanda tangan, dan rincian dari kegiatan tindak lanjut AMI.
4. Dalam website SPMI yang diterbitkan oleh Kemenristek “praktik baik”, poin tersebut diimplementasikan dalam bentuk apa?
Dokumentasi dari temuan-temuan dan tindak lanjut dari Pelaksanaan AMI sebelumnya secara detail, juga tindakan koreksi, dan rencana.
Demikian rangkuman pada forum konsultasi melalui video conference Coaching Clinic SPMI. Forum yang dapat diikuti oleh seluruh perguruan tinggi dengan tujuan berbagi praktik baik penjaminan mutu bagi perguruan tinggi. Selain itu, para pejuang mutu juga dapat mengikuti event-event terbaru yang dilaksanakan oleh PT Solusi Kampus Indonesia melalui platform jamitu.id. Jamitu merupakan platform berkelanjutan untuk memudahkan para pejuang mutu dalam mengakses berbagai fitur, seperti:
- Standar Mutu Dinamis dan Terdokumentasi dengan Baik
- Pelaksanaan Evaluasi Diri Program Studi
- Audit Mutu Internal (AMI)
- Perhitungan Skor Hasil Evaluasi dan Audit
- Mengetahui Track Record Mutu Suatu Prodi/Unit
- Visualisasi Simulasi Akreditasi
Selain menawarkan fitur utama penunjang proses penjaminan mutu perguruan tinggi, jamitu.id tengah bersiap untuk mengembangkan diri pada layanan training, event, education, dan aplikasi.