Blog eCampuz
Mahasiswa, Info, Lifestyle

Tips Jadi Mahasiswa Disiplin, Nggak Lagi Menunda-nunda!

tips jadi mahasiswa disiplin

Hai sobat eCampuz, kembali lagi dengan artikel berisi tips yang patut dicoba sama kalian mahasiswa keren, Pelajar Pancasila. Tips ini buat kalian yang seringkali merasa: “Aduh, mager nih gue.” atau “Kok progres punyaku cuman segini-gini aja ya?”. Hmmm, terkadang kita tuh suka udah nyadar ya, kalau kita perlu segera berubah dan melakukan sesuatu biar nggak malesan lagi. Kita juga sadar kalau pengennya besok ketika di masa tua, bisa menjalani hari-hari dengan tenang. Itu berarti pas sekarang ini nih, masih muda, masih power full tenaganya, alangkah lebih bijak jika kita menjalani masa muda dengan banyak aktifitas untuk meningkatkan skill, memperluas wawasan, dan mendalami ilmu.

Postingan Instagram BPJS Ketenagakerjaan

Saat ini, mengacu pada postingan Instagram BPJS Ketenagakerjaan, kita-kita ini yang lahir di tahun 1979-dst, mencapai batas usia pensiun di usia 65 tahun. Puji syukur kalau bisa bebas finansial di usia muda, tapi…misalkan tidak, kebayang kan, berapa lama waktu yang harus dilalui sampai masa itu tiba. Kalau sejak muda terbiasa bermalas-malas dan menunda-nunda, apa yang bisa kita panen saat pensiun kelak?

Di platform YouTube ada banyak banget konten video yang inspiratif. Diantaranya, kami ketemu nih sama beberapa kreator konten yang keren banget. Sebelum masuk ke tips dari channel YouTube yang oke punya ini, Tim eCampuz ingin menekankan kalau beristirahat ketika lelah tidak sama dengan menunda-nunda dan bermalas-malasan, ya. Beristirahat boleh, menunda-nunda jangan! 🫵😠 #aseek

Tips Cara Memaksimalkan Waktu

Nah, pertama kita berkunjung ke kanal Kak Sherly Annavita Rahmi, nih. Kak Sherly berbagi tips terkait kebiasaan yang perlu dihentikan agar kita bisa memaksimalkan waktu. Dalam videonya, Ia berbagi tips untuk mengatur waktu dengan mengeliminasi hal-hal yang bisa mengganggu fokus dan produktivitas. 

Stop buang waktu yang nggak sesuai dengan tujuan kita.

Pada poin ini, Kak Sherly bilang sasaran utamanya adalah kita memiliki tujuan atau goal. Nah dari tujuan ini kita bisa menentukan skala prioritas; mana yang dikerjakan terlebih dahulu, mana yang harus ditinggalkan, mana yang harus diambil, dan mana yang harus didelegasikan ke orang lain.

Stop buang waktu untuk menyenangkan semua orang.

Kak Sherly menyarankan agar kita membagi circle (lingkaran pertemanan) atau ‘geng’ kita ke dalam tiga golongan. Diantaranya adalah sebagai berikut:

“Kita nggak perlu menjelaskan siapa kita kepada siapa pun, karena yang menyukai kita tidak membutuhkan itu dan yang membenci kita tidak akan mempercayai itu.”

Stop buang waktu untuk menjelaskan siapa kita.

Kalimat kutipan yang ada di atas adalah kutipan dari Ali bin Abi Thalib yang dipakai sebagai pembuka bagian ini oleh Kak Sherly. Kak Sherly selanjutnya menjelaskan lebih baik kita membuktikan diri melalui karya, ketimbang sibuk menjelaskan siapa kita sebetulnya. Biarkan karya yang bicara tentang seperti apa kualitas diri kita.

Baca juga : Profil Pelajar Pancasila, Karakter Pembelajar di Indonesia

Ini Buat Kalian yang Masih Aja Suka Menunda-nunda

Oke, sekarang yuk tunjuk tangan siapa yang masih aja suka punya rencana berujung pada wacana? Maksudnya, rencana yang udah dibuat akhirnya nggak kunjung terealisasi. Kami dapatkan dari kanal YouTube Kak Zahid Ibrahim yang membahas tentang tips biar kita nggak lagi menunda-nunda. Menurut Kak Zahid nih, di dunia ini bukan terbagi atas orang yang suka menunda dan orang yang tidak suka menunda, alias sebetulnya kita semua suka menunda. Tapi, walau kita semua semua suka menunda, ada orang yang bisa mengatur pilihan “menunda” dengan baik. Berikut ini tips dari Kak Zahid bagaimana supaya bisa mengatur menunda dengan baik.

Visualisasi

Kita bisa mencoba membayangkan diri kita di masa depan. Pikirkan apa yang bisa kita lakukan saat ini yang akan membuat kita tiga bulan lagi merasa berterima kasih. Misal nih ya, bayangkan hari ini kita belajar dengan serius dan tiga bulan lagi saat ujian apa yang kita pelajari ternyata keluar di soal ujian. Puas banget nggak sih rasanya?

Kita juga bisa membayangkan role model kita saat menghadapi situasi yang membuat kita merasa macet, buntu, atau malas. Misal kalau kita lagi malas belajar, kita bisa membayangkan Maudy Ayunda duduk menghadap buku dan fokus belajar. Maksudnya supaya otak kita tetap terpengaruh untuk menggerakan seluruh tubuh agar bisa tetep on track. Menurut Kak Zahid, dengan visualisasi otak, kita akan terdorong untuk berpikir kreatif dan akan perlahan menganut attitudefake it till make it’

Manipulasi Dopamin

Sederhananya, dopamin adalah hormon yang membuat kita merasa bahagia, bersemangat, dan membuat tubuh kita mengirimkan sinyal agar kita mendapatkan hormon itu kembali. Misal ketika belajar, kita akan mendapatkan hormon dopamin setelah menyelesaikan suatu tugas yang sudah direncanakan.

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk memanipulasi dopamin adalah dengan memecah tugas besar menjadi tugas yang lebih kecil. Misal, kita diberikan tugas sebanyak 100 buah dan harus selesai dalam satu hari. Kita bisa memecahnya menjadi tujuan-tujuan yang lebih kecil, misal dengan menyelesaikan 10 atau 15 soal setiap 30 menit. Jadi setiap 30 menit dan kita berhasil mengerjakan 10 soal, kita akan mendapatkan dopamin yang akan terus mendorong kita sampai menyelesaikan 100 soal. 

Jangan Lagi Meremehkan

Kadang, saat mendapatkan tugas yang menurut kita mudah, kita memiliki kecenderungan untuk menunda tugas tersebut. Dan pada akhirnya kita akan mengerjakan tugas tersebut menjelang tenggat waktu. Menjelang waktu tenggat, kadang kita baru menyadari bahwa tugas tersebut butuh waktu dan tenaga yang lebih dari kita duga. Akhirnya, justru kita akan merasa tertekan.

Menurut Kak Zahid, cara mengatasi hal ini bisa dilakukan dengan mengalikan dugaan kita dua kali lipat. Buat ruang untuk mengoreksi kerjaan. Jika di awal kita yakin tugas akan selesai dalam waktu tiga jam, berikan waktu enam jam, dengan menganggap kita butuh waktu untuk cross check kerjaan.

Selain itu, menurut Kak Zahid, kita juga bisa melakukan time blocking dengan bantuan Google Calendar. Dengan cara ini, kita akan punya gambaran yang lebih jelas daripada hanya membayangkan di kepala. 

Menyelesaikan Lebih Baik Daripada Mengejar Sempurna

Terkadang kita menginginkan segala sesuatu diselesaikan dengan sempurna, dan hal ini yang menjadikan kita menunda-nunda pekerjaan. Pada akhirnya karena menunda ingin mengerjakan dengan sempurna, kita jadi mengerjakan di akhir tenggat dan jadinya malah nggak sempurna juga.

Kak Zahid menyarankan kita untuk mengingat Parkinson’s Law yaitu beban suatu tugas akan menyesuaikan waktu yang diberikan untuk menyelesaikannya. Jika kita semakin menunda suatu tugas, maka tugas tersebut bebannya akan terasa lebih berat. 

Rasakan Kebosanan

Tips terakhir dari Kak Zahid, kita disarankan untuk merasa bosan, karena biasanya saat bosan kita merasakan dorongan untuk mendapatkan dopamin dalam waktu yang singkat, seperti scroll media sosial. Kita bisa mencoba merasakan kebosanan dengan masak tanpa ditemani ponsel, jalan ke luar, duduk diam. Dan biasanya ide-ide kreatif akan muncul dari kegiatan yang membosankan.

Jika rasa bosan kita sudah menumpuk, kita bisa mencoba mengambil liburan. Setelah itu kita akan siap kembali ke rutinitas dengan ide-ide yang lebih segar karena kita sudah memberi jarak dengan rutinitas.

Lantas Bagaimana Caranya Berubah?

Okay, last but not least, di kanal YouTube Kak Maudy Ayunda kali ini, kita akan menyimak tips mengubah kebiasaan berdasarkan buku Atomic Habits karya James Clear. Penulis buku tersebut sudah riset bertahun-tahun tentang kebiasaan (habits) dan pengambilan keputusan (decision making). Berikut insight yang dibagikan Kak Maudy berdasarkan buku tersebut.

Lupakan Goals, Usahakan Bangun Sistem

Goals dan sistem adalah dua hal yang berbeda. Goals atau tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai sementara sistem adalah proses yang mengarah pada hasil tersebut. Menurut Kak Maudy, sebaiknya kita berfokus pada proses mencapai tujuan.

Walau terkesan bertolak-belakang dengan tips dari Kak Sherly, tapi sebetulnya intinya sama, bahwa tujuan ini dijadikan sebagai alat bantu.

Cara Jitu Membangun Kebiasaan

Ada 4 cara:

  1. Make it obvious alias buat segalanya lebih ‘kelihatan’. Misal, Sobat eCampuz ingin bisa main gitar. Sebaiknya Sobat eCampuz menyimpan gitar di tempat yang terlihat agar terpacu untuk terus berlatih.
  2. Make it attractive alias buat segala sesuatunya menarik. Contoh, Sobat eCampuz ingin rutin berolahraga. Sobat eCampuz bisa mencoba lari pagi atau lari sore sambil mendengarkan daftar lagu favorit.
  3. Make it easy alias buat segalanya lebih mudah. Kak Maudy memberikan contoh, kita bisa mengubah kata ‘belajar’ yang terkesan berat menjadi ‘membuka buku catatan’ agar terkesan lebih mudah dan menyenangkan.
  4. Make it satisfying alias buat insentif setiap satu langkah mendekati tujuan.

Melacak Kebiasaan

Kita bisa menggunakan buku harian atau bantuan kalendar untuk melacak kebiasaan. Selain itu, saat ini sudah banyak juga aplikasi mobile yang bisa membantu kalian untuk digunakan sebagai pelacak kebiasaan atau habit tracker. Hal lain yang bisa juga dilakukan adalah meminta tolong teman dekat untuk membantu kita agar konsisten. Sebagai contoh, kita bisa menciptakan hukuman setiap kita gagal memenuhi suatu kebiasaan yang sudah kita tentukan dengan memberikan sejumlah uang kepada teman kita tersebut.

Nah sobat eCampuz, demikian tips-tips yang bisa kalian coba untuk menjadi disiplin dan nggak lagi menunda-nunda. Nanti ceritakan ke Tim eCampuz ya tips mana yang paling cocok dengan Sobat eCampuz 😉 Share di kolom komentar ya!

Baca juga : 5 Tips Saat Memilih Kursus Online

Related posts

6 Aturan Menghubungi Dosen Melalui Pesan Singkat

eCampuz
2 years ago

Monitoring dan Pengelolaan Beasiswa Pendidikan Secara Digital

eCampuz
3 years ago

Membangun SIAKAD Sendiri? Kampus Harus Siapkan 3 Hal

eCampuz
3 years ago
Exit mobile version