Blog eCampuz
Info

Persyaratan Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka

program pertukaran mahasiswa eCampuz Blog

Apakah sobat eCampuz sudah tahu tentang Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka? Pertukaran Mahasiswa Merdeka, atau yang tahun lalu disebut dengan Permata Sakti, adalah program pertukaran mahasiswa antar perguruan tinggi se-Indonesia di bawah kewenangan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Ditjen Dikti, dan Kemendikbud Ristek. Masih merupakan bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka, kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang bertujuan membantu mahasiswa menguasai berbagai keilmuan sebagai persiapan memasuki dunia kerja, program ini digelar dengan tujuan mendorong tumbuhnya semangat cinta tanah air melalui persahabatan antar generasi muda di berbagai wilayah nusantara dengan cakupan 20.000 mahasiswa.

Mahasiswa peserta yang akan menjalankan program ini dikirim ke salah satu kampus di luar pulau domisili untuk mengikuti proses pembelajaran, yang selanjutnya disebut kampus tersebut disebut sebagai perguruan tinggi penerima. Jika terpilih ikut program, mahasiswa tidak perlu khawatir soal biaya karena biaya transportasi dan bantuan biaya hidup selama di provinsi lain akan dibantu oleh pemerintah.

Dalam program pertukaran mahasiswa ini, terdapat tiga skema sistem kredit semester (SKS) yang dapat dipilih oleh mahasiswa peserta.

Selain mengikuti 20 SKS, mahasiswa juga akan mengikuti kegiatan Modul Nusantara, setara dengan 2 SKS dengan bimbingan dosen. Empat kegiatan pokok yang ada pada Modul Nusantara adalah kebhinekaan dengan total 14 kegiatan, inspirasi dengan total 3 kegiatan, refleksi dengan total 7 kegiatan, dan kontribusi sosial dengan total 1 kegiatan.

Menarik, bukan? Nah, jika sobat eCampuz ingin berpartisipasi dalam kegiatan pertukaran mahasiswa tersebut, apakah sobat eCampuz sudah tahu bagaimana caranya?

Tim eCampuz akan melansir syarat-syarat yang termuat di situs Kemendikbud untuk berpartisipasi di program pertukaran mahasiswa. Simak syaratnya berikut, ya!

  1. Mahasiswa yang ingin mendaftar harus dari S1 non-vokasi, aktif pada semester 3, 5, dan 7 dari PTN-PTS di seluruh tanah air.
  2. Mahasiswa memiliki IPK minimal 2,75 atau memiliki pengalaman prestasi non-akademik tingkat daerah/nasional/internasional, dan dibuktikan dengan dokumen yang sah.
  3. Selanjutnya, mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan dan peluang untuk mengembangkan penalaran, wawasan, berintegritas, kreatif dan inovatif.
  4. Mahasiswa yang tertarik ikut program pertukaran juga diharapkan bersih dari kasus, atau tidak pernah dikenakan sanksi akademik dan non-akademik pada perguruan tinggi pengirim. 
  5. Mahasiswa bersedia mentaati seluruh ketentuan tertulis pada buku POB (Pedoman Operasional Baku) Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka.
  6. Terakhir, yang tidak kalah penting, mahasiswa mendapatkan rekomendasi dari PT asal dan izin orang tua/wali.

Di luar poin-poin di atas, mahasiswa juga perlu berkoordinasi dengan program studi dan penanggung jawab perguruan tinggi asal, mengakses akun pendaftaran mahasiswa, memilih mata kuliah yang ditawarkan perguruan tinggi mitra atau perguruan tinggi asal, mengunggah dokumen persetujuan dari perguruan tinggi asal. Lebih asyik lagi karena mata kuliah yang bisa dipilih tidak harus mengikuti program studi di perguruan tinggi asal. Mahasiswa bisa memilih mata kuliah lintas jurusan.

Baca juga : Program Permatasari Pertukaran Pelajar dalam Negeri

Mahasiswa peserta program pertukaran juga sebaiknya mengakses informasi penetapan perguruan tinggi penerima, bagaimana cara menuju ke lokasi perguruan tinggi penerima untuk mengikuti pembelajaran secara luring dan/atau daring, serta mengikuti kegiatan Modul Nusantara sesuai jadwal bersama dosen pembimbing dan mentor.

Selain mahasiswa yang perlu memperhatikan 6 poin syarat pendaftaran, perguruan tinggi penerima yang berpartisipasi dalam program pertukaran mahasiswa juga harus mempersiapkan penyambutan dan penerimaan mahasiswa dari perguruan tinggi peserta. Kampus penerima juga sebaiknya mempersiapkan pelaksanaan Modul Nusantara dengan para dosen pembimbing. Perguruan tinggi penerima juga diharapkan bertanggung jawab membantu mahasiswa untuk mendapatkan pemondokan selama mengikuti program, mengawasi proses pembelajaran mahasiswa secara periodik, berkoordinasi untuk memudahkan proses penilaian, alih dan transfer SKS, dan kebutuhan administrasi lain.

Bagi perguruan tinggi peserta, yaitu perguruan tinggi yang mengirimkan mahasiswa ke perguruan tinggi penerima, diharapkan memotivasi mahasiswa untuk mendaftar agar program pertukaran mahasiswa berjalan sukses. Perguruan tinggi peserta juga sebaiknya memantau perkembangan jumlah peserta dan proses pendaftaran program Pertukaran Mahasiswa Merdeka, dan memberikan fasilitas jika mahasiswa butuh konsultasi terkait pemilihan mata kuliah. Kampus juga seharusnya memberikan seluruh dokumen yang dibutuhkan oleh mahasiswa untuk syarat administratif, serta menjelaskan kepada mahasiswa bagaimana mekanisme pemberangkatan ke perguruan tinggi penerima.

Related posts

Ubah Password Akun eCampuz Secara Rutin Demi Keamanan

eCampuz
3 years ago

5 Alasan E-Learning Mendadak Populer Saat PSBB

eCampuz
5 years ago

Lokasi MBKM Wajib Dilaporkan ke PDDikti, Bagaimana Cara Mendatakannya?

eCampuz
8 months ago
Exit mobile version